Arsip Tag: HKBP

AKU MAU DIAM BERSAMAMU


PANGGILAN BERIBADAH
Kita hidup oleh belas kasihan Tuhan, karena itu marilah kita beribadah dan memuji nama-Nya setiap hari. Amin.

BERNYANYI BE-10:4 Hupuji, Hupasangap Ho
Tongtong pasangaponku Ho saleleng au mangolu; Paratarataonku do barita ni goarMu. Pamatang dohot tondingki ingkon mamuji sangapMi. Pinuji ma goarMu.

PEMBACAAN FIRMAN
Wahyu 3: 7-18 (Pagi) Yehez. 34: 17-31 (Malam)

RENUNGAN HARIAN, Rabu 29 Nopember 2017
Yeremia 7.3
Beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel: Perbaikilah tingkah lang-kahmu dan perbuatanmu, maka Aku mau diam bersama-sama kamu di tempat ini.

AKU MAU DIAM BERSAMAMU
Di masa Nabi Yeremia, bangsa Yehuda mempunyai kehidupan dua sisi yang bertolak belakang. Sisi pertama adalah hidup yang senantiasa beribadah. Sisi yang kedua adalah praktik hidup curang yang tidak adil, penindasan pada orang asing/anak yatim/janda bahkan kegiatan penyembahan berhala (Yer.7:3;5-10). Kegiatan beribadah di bait Allah berjalan rutin dalam sukacita, namun dalam keseharian umat hidup bebas mengikuti kehendak hatinya sendiri. Gaya hidup angkuh dan perbuatan tidak bermoral menjadi pemandangan sehari hari. Lewat ibadah, para Pelayan Tuhan memberi kekuatan dan penghiburan sehingga umat merasa terhibur dan bersukacita. Diluarnya umat terlihat bahagia dan baik-baik saja tapi dalam batinnya mereka tertekan dan menderita. Lambat laun arus hidup duniawi menyeret mereka sehinga tersesat dan semakin jauh dari Allah.Bahkan Allah, enggan hadir dalam ritual ibadah yang mereka selenggarakan.

Di kehidupan modern yang cepat dan serba gemerlap saat ini mungkin kitapun telah terjebak dalam hidup bergereja yang saleh dan kesehariannya kita hanya memikirkan keuntungan sendiri, tidak perduli orang lain bahkan melakukan apa-apa yang jahat pada sesama atau berlaku kompromi dengan praktek berhala. Firman Tuhan hari ini mengingatkan kita, bahwa Allah hanya berkenan dan mau hadir diam dalam sebuah Ibadah yang di selenggarakan oleh umat yang mempraktekan hidup yang adil dan berlaku kasih pada sesama. Kekudusan umatNya bukan hanya di ibadah tapi juga ditandai perbuatan adil dan kasih pada sesama. Mengasihi Allah, hidup berkeadilan dan tolong menolong adalah sikap dan perbuatan yang Tuhan inginkan dari tiap kita. Kiranya Tuhan senantiasa memberkati dan menguduskan Ibadah kita. Amin.

BERDOA

BERNYANYI KJ-406:1 – Ya Tuhan bimbing aku
Ya Tuhan bimbing aku di jalanku, sehingga ‘ku selalu bersama-Mu. Engganlah ‘ku melangkah setapak pun, ‘pabila Kau tak ada di sampingku.

DOA BAPA KAMI
BERNYANYI
Amin-amin-amin

KEMERDEKAAN YANG SEJATI


PANGGILAN BERIBADAH
Kita hidup oleh belas kasihan Tuhan, karena itu marilah kita beribadah dan memuji nama-Nya setiap hari. Amin.

BERNYANYI BE-462:1 Ale Tondi Parbadia
Ale Tondi Parbadia sai songgopi hami on. Rohanami ma paria lao mamuji Ho tongtong. Ho tongtong, Ho tongtong, lao mamuji Ho tongtong.

PEMBACAAN FIRMAN
Why. 2: 24-3:6 (Pagi) Yeh. 34: 11-16 (Malam)

RENUNGAN HARIAN, Selasa 28 Nopember 2017
Roma 6.18
Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran.

KEMERDEKAAN YANG SEJATI
Pengertian kata ‘Merdeka’ identik dengan kebebasan. Akan tetapi kebebasan yang tidak disertai dengan tanggung jawab justru tidak baik. Kita yang telah lahir baru pasti telah mengalami kemerdekaan dari perhambaan dosa. Akal budi kita telah dibaharui oleh Roh Kudus. Dari yang tadinya berpikir dan berkehendak hanya untuk kesenangan daging, sekarang kita mengerti perbuatan sia-sia tersebut justru akan mendatangkan malapetaka. Kesadaran akan akibat dosa mendatangkan maut, telah membawa kita untuk menaklukkan diri kepada kebenaran.
Sebagian orang mungkin alergi dengan istilah ‘hamba’ meski terhadap kebenaran.. Sekalipun kita adalah hamba kebenaran, sesungguhnya tidaklah menawan kemerdekaan kita. Kemerdekaan kita dapat dibuktikan dengan kehendak bebas yang ada pada kita. Walau seharusnya kita tunduk dan taat untuk melakukan kebenaran, bukankah kita masih sanggup melawannya dengan berbuat sesuka hati kita. Sangat berbeda ketika kita masih hidup dalam belenggu dosa. Saat itu kehendak bebas kita tertawan sehingga kita buta akan kebenaran.

Hari ini, sebagai orang-orang yang telah mengalami kemerdekaan dari dosa, sebagai orang-orang yang telah lahir baru, pergunakan kemerdekaan hidup kita dengan bertanggung jawab. Sudah tentu, untuk menjadi hamba kebenaran bukanlah instan. Bukanlah sesuatu yang sekali dilakukan langsung jadi. Ini merupakan proses seumur hidup. Ada jatuh bangun, ada air mata, ada kesusahan, juga ada kejenuhan. Tetapi bila kita terus melangkah maju bersama dengan Tuhan, pada akhirnya kita akan menjadi hamba kebenaran yang berkenan di hati Tuhan. Amin.

BERDOA

BERNYANYI KJ-355:1 Yesus Memanggil
Yesus memanggil, ”Mari seg’ra!” Ikutlah jalan s’lamat baka; jangan sesat, dengar sabda-Nya, ”Hai marilah seg’ra!” Sungguh nanti kita ’kan senang, bebas dosa, hati pun ten’tram; bersama Yesus dalam terang di rumah yang kekal.

DOA BAPA KAMI
BERNYANYI
Amin-amin-amin

PUJILAH TUHAN


PANGGILAN BERIBADAH
Kita hidup oleh belas kasihan Tuhan, karena itu marilah kita beribadah dan memuji nama-Nya setiap hari. Amin.

BERNYANYI BE-10: 1 Hupuji, Hupasangap Ho
Hupuji, hupasangap Ho, Amang pardenggan basa. Ai jadijadianMu do sude, angka na masa. Ditompa Ho do sasude, dagingku ro di tondi pe, pinuji ma goarMu.

PEMBACAAN FIRMAN
Why. 2: 12-13 (Pagi) Yeh. 34: 1-10 (Malam)

RENUNGAN HARIAN, Senin 27 Nopember 2017
1 Samuel 2: 2
Tidak ada yang kudus seperti Tuhan, sebab tidak ada yang lain kecuali Engkau dan tidak ada gunung batu seperti Allah kita.

PUJILAH TUHAN
Nas ini adalah bagian dari puji-pujian, doa dan pengakuan Hana atas kemurahan TUHAN baginya. Sebagai istri pertama dari Elkana, Hana tidak mempunyai anak. Sedangkan istri kedua Elkana, Penina mempunyai anak laki-laki dan perempuan. Sikap Penina yang selalu menyakiti hati Hana karena tidak mempunyai anak menambah kepedihan hatinya sehingga ia menangis. Namun dalam kepedihan hatinya, Hana berdoa kepada Tuhan dengan sungguh-sungguh sambil menangis tersedu-sedu. Ia memohon belas kasih-Nya untuk memberikan kepadanya seorang anak laki-laki dan bernazar jika Tuhan mengabulkannya, Hana akan memberikan anak tersebut kepada Tuhan untuk seumur hidupnya. Ternyata Tuhan mendengarkan doa permohonan Hana dan mengaruniakan baginya seorang anak laki-laki yang diberi nama Samuel. Hana mengingat nazarnya dan menyerahkan Samuel kepada Tuhan.

Ketika menyerahkan Samuel kepada Tuhan, Hana berdoa menyampaikan puji-pujian dan pengakuan atas pertolongan-Nya. Ia bersukaria, karena Tuhan telah mengangkat harkat dirinya. Memperhatikan sikap hidup Hana, ada beberapa hal yang dapat kita petik dan lakukan dalam hidup kita. 1. Setia beribadah kepada Tuhan. Artinya tidak bergantung kepada keadaan, baik keadaan senang maupun sedih kita tetap beribadah kepada-Nya. 2. Buatlah Tuhan menjadi pelindung kita yang pertama dan utama. Sampaikanlah segala permohonon juga isi hati kita kepada Tuhan dengan sungguh-sungguh dan nantikanlah jawaban-Nya. 3. Tidak melupakan kebaikan Tuhan. Nyatakanlah syukur dan akuilah senantiasa kebaikan-Nya dalam hidup kita. Bagaimana dengan sikap hidup kita sekarang? Di tengah-tengah banyaknya persoalan dan tekanan hidup, sudahkan Tuhan menjadi yang utama dalam hidup kita? Amin.

BERDOA

BERNYANYI KJ-363:1 Bagi Yesus Kuserahkan
Bagi Yesus kuserahkan hidupku seluruhnya; hati dan perbuatanku, pun waktuku milikNya. Bagi Yesus semuanya, pun waktuku milikNya. Bagi Yesus semuanya, pun waktuku milikNya.

DOA BAPA KAMI
BERNYANYI
Amin-amin-amin

BERTEKUN MENGASIHI TUHAN


PANGGILAN BERIBADAH
Kita hidup oleh belas kasihan Tuhan, karena itu marilah kita beribadah dan memuji nama-Nya setiap hari. Amin.

BERNYANYI BE-24:1- Tatap Hami On Na Pungu Dison
Tatap hami on na pungu di son. Ai na naeng pujionnami denggan ni basaM di hami. Tatap hami on, na pungu di

PEMBACAAN FIRMAN
Wahyu 2: 1-11 (Pagi) Yesaya 44:21-28 (Malam)

RENUNGAN HARIAN, Sabtu 25 Nopember 2017
Yosua 23.11
Maka demi nyawamu, bertekunlah mengasihi TUHAN, Allahmu.

BERTEKUN MENGASIHI TUHAN
Mengasihi Tuhan memerlukan kesungguhan hati. Kesungguhan hati memerlukan ketekunan. Ketekunan hati memerlukan pengorbanan. Pengorbanan hati memerlukan penyerahan diri seutuhnya kepada Tuhan, mengapa? karena dengan kekuatan kita sendiri, kita sering gagal mengasihi Tuhan.

“Demi nyawamu”, artinya sebagaimana engkau menilai atau menjaga nyawamu sangat penting, seperti itulah kita bertekun mengasihi Allah. Bagi bangsa Israel mengasihi Tuhan sama dengan hidup. Tapi bila menjauh dari Tuhan hukuman akan datang. Sejauh manakah kita mengenal Tuhan melalui pergumulan hidup kita? Mengerjakan panggilan hidup Tuhan itulah yang utama. Yosua sudah menyelesaikan tugasnya dan membagikan tanah Kanaan berdasarkan suku (Yos 21:43-45). Bagi bangsa Israel, warisan sudah ada, harta secara finansial sudah cukup. Tapi Yosua memperingatkan mereka untuk jangan terikat pada harta itu.

Kita pun pasti ingin hidup tenang dan sejahtera bagi kita dan anak cucu kita. Itu tidak salah, tapi jangan terikat akan hal itu hingga kita lupa mencari Tuhan. Dalam mencari berkat Allah jangan mencari hanya berkatnya saja tapi carilah Tuhan itu sendiri. Perlu secara aktif membangun iman, bertekun beribadah dan mencari Firman Tuhan. Semua yang baik untuk kita, Tuhan sudah sediakan. Demikian juga dengan masa depan kita, Tuhan sudah mempersiapkan keselamatan kita dari awal kehidupan sampai dengan selama-lamanya, oleh karena itu teruslah bertekun mengasihi Tuhan. Amin.

BERDOA

BERNYANYI KJ-432:1 Jika Padaku Ditanyakan
Jika padaku ditanyakan apa akan kub’ritakan pada dunia
yang penuh penderitaan, ‘kan kusampaikan kabar baik pada
orang-orang miskin, pembebasan bagi orang yang ditawan;
yang buta dapat penglihatan, yang tertindas dibebaskan;
sungguh tahun rahmat sudah tiba. K’rajaan Allah penuh
kurnia itu berita bagi isi dunia.

DOA BAPA KAMI
BERNYANYI
Amin-amin-amin

KEBAHAGIAAN ORANG-ORANG KUDUS


PANGGILAN BERIBADAH
Kita hidup oleh belas kasihan Tuhan, karena itu marilah kita beribadah dan memuji nama-Nya setiap hari. Amin.

BERNYANYI BE 452:2 Na Ro Pandaoni Bolon i
Tung sae do dosa i sude, ai nunga mate Jesus. Ndang jujuronNa i muse, parholong roha Jesus. Uli ni barita i, las ni roha Bolon i
Sai dipuji rohangki, Jesus, Jesus, Jesus.

PEMBACAAN FIRMAN
Wahyu 1:9-20 (Pagi) 1 Taw. 17:1-15 (Malam)

RENUNGAN HARIAN, Jumat 24 Nopember 2017
1Tesalonika 4.17-18
Sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan. Karena itu hiburkanlah seorang akan yang lain dengan perkataan-perkataan ini.

KEBAHAGIAAN ORANG-ORANG KUDUS
Berkumpul bersama dengan orang-orang yang kita kasihi, hanyalah sebagian dari sukacita orang-orang kudus, tetapi kebahagiaan utama mereka ialah bersama-sama dengan Tuhan untuk selama-lamanya. Inilah pengharapan jemaat mula-mula akan kedatangan Kristus, yang membuat mereka tegar dan kuat di dalam iman, walaupun mereka menghadapi berbagai penganiayaan dan tekanan. Namun mereka bertanya bagaimana nasib saudara-saudara mereka yang telah meninggal. Paulus menjawab bahwa orang yang meninggal akan tetap bersama dengan Tuhan, karena ketika Kristus datang dengan kemuliaannya, orang yang masih hidup dan yang telah meninggal akan diangkat bersama-sama untuk hidup selama-lamanya bersama dengan Tuhan.

Di ujung tahun gerejawi ini, kita selalu memperingati orang-orang yang sudah meninggal, bukan untuk membuka kesedihan lama, namun mengarahkan kita bahwa kita memiliki pengharapan yang kuat akan Yesus yang telah bangkit dan telah menaklukkan kuasa maut. Pengharapan kita bukanlah omong kosong dan sia-sia tanpa dasar, tetapi keyakinan yang pasti bahwa Tuhan akan mengangkat kita dan hidup bersama-sama dengan Dia. Pengharapan inilah menjadi penghiburan bagi kita umat Kristen. Selamat menyambut Advent. Amin

BERDOA

BERNYANYI KJ 278:2 Bila Sangkakala Menggegap
Bila orang yang telah meninggal dalam Tuhannya dibangkitkan pada pagi mulia dan berkumpul dalam rumah lestari dan megah, pada saat itu aku pun serta. Bila nama dibacakan, bila nama dibacakan, bila nama dibacakan, pada saat itu aku pun serta.

DOA BAPA KAMI
BERNYANYI,
Amin, Amin, Amin

HUKUM TUHAN


PANGGILAN BERIBADAH
Kita hidup oleh belas kasihan Tuhan, karena itu marilah kita beribadah dan memuji nama-Nya setiap hari. Amin.

BERNYANYI BE-14:1 Puji hamu
Puji hamu, Jahowa tutu, Pardengganbasa, parasi roha salelengna i. Pardengganbasa i, Parasiroha

PEMBACAAN FIRMAN
Wahyu 1: 1-8 (Pagi) Maz. 95: 1-11 (Malam)

RENUNGAN HARIAN, Kamis 23 Nopember 2017
Mazmur 119.52
Aku ingat kepada hukum-hukum-Mu yang dari dahulu kala, ya TUHAN, maka terhiburlah aku

HUKUM TUHAN
Latar belakang Hukum dibuat adalah untuk menciptakan keteraturan. Namun ada saja orang yang tidak taat kepada hukum sehingga membuat penderitaan bukan hanya kepada si pelanggar tapi juga berdampak kepada sekitar. Korupsi yang melanda Negara kita saat ini salah satu contoh konkrit membuat penderitaan yang demikian hebat baik kepada si koruptor dan keluarganya maupun bagi masyarakat banyak. Jika demikian siapakah yang membebaskan mereka dari penderitaan tersebut?.

Pemazmur berkata mengingat hukum Tuhan membuat dia terhibur. Seseorang yang terhibur menandakan yang bersangkutan lepas dari penderitaan. Mari kita yang menderita oleh karena ketidaktaatan kepada hukum mencontoh kehidupan pemazmur yang senantiasa mengingat hukum-Nya. Maka kita pun akan mendapat penghiburan dari Tuhan sendiri. Bagaimana kita menyikapinya? Sejenak kita menyimak apa kata firman Tuhan dalam kitab Keluaran 20. Musa menerima kesepuluh hukum taurat sebagai hukum Tuhan. Lalu Allah mengucapkan firman ini: “Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan. Setelah firman itu, baru diberikan-Nya 10 perintah hukum taurat. Tuhan yang membawa kita keluar dari negeri perbudakan yang penuh dengan penderitaan menuju ke negeri Kanaan yang penuh dengan penghiburan dan berlimpah madu dan susu. Demikianlah Tuhan senantiasa menghibur kita dan ketika kita ingat akan hal itu maka kita akan taat pada hukum-Nya. Amin.

BERDOA

BERNYANYI KJ-39:2 ‘Ku Diberi Belas Kasihan
Walau ‘ku patut dihukumkan, Kaulah penuh anugerah: darah Putra-Mu dicurahkan membasuh dosa dan cela. Di manakah selamatku? Hanyalah dalam rahmatMu, Di manakah selamatku? Hanyalah dalam rahmat-Mu.

DOA BAPA KAMI
BERNYANYI
Amin-amin-amin

TUHAN GEMBALAKU YANG BAIK


PANGGILAN BERIBADAH
Kita hidup oleh belas kasihan Tuhan, karena itu marilah kita beribadah dan memuji nama-Nya setiap hari. Amin.

BERNYANYI BE-188:1 Jahowa Siparmahan Au
Jahowa Siparmahan au Ndang hurang manang aha. Ai nasa jea dipadao Do sian dorbiana. Tongon dibaen na lomak i Lao pangoluhon tondingki Dibaen asi rohaNa

PEMBACAAN FIRMAN
Yudas 1: 11-25 (Pagi) Job 16: 1-21 (Malam)

RENUNGAN HARIAN, Rabu 22 Nopember 2017
Yohanes 10.16
Ada lagi pada-Ku domba-domba lain, yang bukan dari kandang ini; domba-domba itu harus Kutuntun juga dan mereka akan mendengarkan suara-Ku dan mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala.

TUHAN GEMBALAKU YANG BAIK
Gembala yang baik akan selalu menjaga kawanan dombanya dari serangan musuh, bahkan ia rela kehilangan nyawanya agar dombanya selamat. Gembala yang baik akan menuntun dombanya, menunjukkan padang yang berumput hijau agar dombanya bisa makan dengan kenyang dan membawa dombanya ke air sungai yang jernih agar mereka tidak kehausan. Gembala yang baik juga akan menghibur dombanya, ia akan memainkan seruling dengan indahnya ketika dombanya makan dan beristirahat. Sebagai pemilik kandang, Gembala akan menuntun dombanya masuk ke dalam kandang, semua domba akan dikumpulkan menjadi satu supaya semuanya menjadi sekawan, menjadi satu dalam Kristus dan bersama-sama dengan sungguh-sungguh mengikut Tuhan Yesus, satu-satunya Gembala agar masuk dalam sorga.

Sebagai Gembala, sudah banyak yang Tuhan lakukan dalam hidup kita. Ia mengenal kita karena kita adalah ciptaan yang sangat berharga di mata-Nya. Ia memelihara hidup kita dan memberikan banyak teladan sesuai dengan FirmanNya. Sebagai Gembala, Tuhan adalah pemimpin yang sangat baik, maka kitapun harus bertindak benar dalam pimpinan-Nya. Jika Yesus adalah Gembalaku dan saya adalah domba-Nya sudahkah saya mendengar dan taat kepada tuntunan-Nya? Saatnyalah sekarang kita belajar peka, bersedia membuka telinga untuk mendengarkan suara-Nya dan melakukan perintahNya. Ketika saya mengasihi Yesus, sayapun siap dan bersedia serta dimampukan untuk melayani dan mengasihi serta menggembalakan domba-Nya. Amin.

BERDOA

BERNYANYI KJ-415:1 Gembala Baik, Bersuling Nan Merdu
Gembala baik, bersuling nan merdu, membimbing aku pada air tenang dan membaringkan aku berteduh di padang rumput hijau berkenan. O, Gembala itu Tuhanku, membuat aku tent’ram hening. Mengalir dalam sungai kasihku kuasa damai cerlang, bening.

DOA BAPA KAMI
BERNYANYI
Amin-amin-amin