Arsip Tag: HKBP

Kotbah Minggu | 13 September 2020 | Pdt. Maju Butar-butar


Kotbah Minggu 13 September 2020
Dibawakan oleh : Pdt. Maju Butar-butar
Topik : Kenikmatan Duniawi Adalah Kesiasiaan

https://www.youtube.com/watch?v=ABCU_zu_ktY

 

Ibadah Minggu | 13 September 2020 | HKBP Serpong


Ibadah Minggu | 13 September 2020 | HKBP Serpong

https://www.youtube.com/watch?v=wJTVbhHneZI

DIANGKAT MENJADI ANAK ALLAH


PANGGILAN BERIBADAH
Kita hidup oleh belas kasihan Tuhan, karena itu marilah kita beribadah dan memuji nama-Nya setiap hari. Amin.

BERNYANYI BE. 492 : 1 Na Mora Tutu
Na mora tutu, sangap Damang i, Ibana nampuna sude arta i. Nang sere, nang perak, nang hepeng sude, Tapuji Ibana, unduk hita be. AnakkonNa do au, AnakkonNa do au, Dibaen Tuhan Jesus, anakkonNa do au.

PEMBACAAN FIRMAN
Why. 13.11-14.5 (Pagi) Hab. 2.1-5 (Malam)

RENUNGAN HARIAN, Kamis 14 Desember 2017
Galatia 4:6
Dan karena kamu adalah anak, maka Allah telah menyuruh Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, yang berseru: “ya Abba, ya Bapa!”

DIANGKAT MENJADI ANAK ALLAH
Dosa membuat hubungan manusia dengan Allah terputus, hidup menderita dan mati dan terkutuk (Rm 6:23). Tetapi Tuhan tidak menginginkan manusia mati karena dosanya. Dia mengutus anak-Nya untuk menebus manusia dari dosa. Jadi kita yang sudah ditebus bukan lagi hamba dosa, tetapi sudah diangkat menjadi anak Allah, karena itulah kita memanggil Allah sebagai sebutan: “Ya Abba, Ya Bapa.”

Kata Abba adalah bahasa Aram yaitu kata yang mesra untuk menggambarkan hubungan yang akrab, intim antara seorang anak dengan ayahnya, merasa tidak takut kalau sudah bersama dengan ayahnya, karena ada tanggung-jawab ayahnya untuk mengajar, membimbing, melindungi dari segala mara bahaya, tetapi tidak melupakan perasaan hormat sama ayahnya. Demikian jugalah kita yang sudah diangkat menjadi anak Allah tidak takut lagi menjalani hidup kita, karena ada yang setia menolong dan melindungi kita. Dia tidak melihat status, apakah orang kaya atau miskin, apakah pejabat atau rakyat bisa, siapa saja yang percaya berhak menjadi anak Allah. Kita tidak lagi seorang hamba tapi anak, itupun adalah anugerah Allah dalam Kristus, yang berhak menjadi waris kerajaan Bapa. Seorang hamba bekerja untuk mendapatkan upah dan tidak akan pernah memperoleh status sebagai anak dan ahli waris dari keluarga itu. Inilah yang menjadi sukacita besar bagi kita sebagai anak-anak Allah. Oleh karena itu, marilah kita menyerahkan hidup kita kepada Allah, agar Allah setia menyertai, menolong, dan menguatkan kita untuk melawan segala kuasa-kuasa dunia ini dan menyelesaikan segala pergumulan dan penderitaan yang kita alami. Untuk itu marilah kita dengan setia berdoa dan rajin selalu berseru dan memanggil nama-Nya karena Dia adalah Bapa kita, dan kita adalah anak-Nya. Amin.

BERDOA

BERNYANYI – KJ-413:1 Tuhan Pimpin Anakmu
Tuhan pimpin anakmu, agar tidak tersesat. Akan jauhlah seteru, bila Kau tetap dekat. Tuhan, pimpin, arus hidup menderas, agar jangan ku sesat, pegang tanganku erat.

DOA BAPA KAMI
BERNYANYI
Amin-amin-amin

Iklan

HASILKANLAH BUAH SESUAI PERTOBATAN


PANGGILAN BERIBADAH
Kita hidup oleh belas kasihan Tuhan, karena itu marilah kita beribadah dan memuji nama-Nya setiap hari. Amin.

BERNYANYI BE-248:2- SALELENG HO DI TANO ON
Sai songon hau na denggan ho,
ramos parbue nii.
Bulungna pe na uli do, antong sai tiru i.

PEMBACAAN FIRMAN
Wahyu 5:11-6:8 (Pagi) Mikha 2:1-13 (Malam)

RENUNGAN HARIAN, Sabtu 02 Desember 2017
Lukas 3:8a
“Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan.”

HASILKANLAH BUAH SESUAI PERTOBATAN
Di saat menanam sebuah pokok pohon kita selalu mengharapkan agar pohon itu memberikan hasil yang baik, yaitu dari buahnya (Luk.6:44). Untuk mendapatkan hasil itu kita menyiram, memupuk dan melakukan hal yang lainnya agar hasil maksimal, ternyata pohon itu hanya daunnya yang lebat tanpa menghasilkan buah sama sekali. Ini dapat mengecewakan kita, dan mungkin saja kita akan menebangnya. Demikian juga dengan apa yang terjadi dalam cerita Alkitab tentang apa yang dilakukan Yesus terhadap pohon yang tidak menghasilkan buah (Luk.13:7, Yoh.15:2).

Pohon adalah gambaran dari hidup orang Kristen, di mana buah yang dihasilkan adalah karakter kehidupan yang baik. Buah itu dihasilkan dari pertobatan di dalam hidup yang ditunjukkan dalam tindakan sehari-hari (Kis.26:20; Luk.3:8-14). Pertobatan adalah pintu gerbang menuju kehidupan yang menjadi berkat bagi sesama. Dengan demikian buah itu dapat ditunjukkan hanya jika kita telah hidup dan tinggal di dalam Kristus (Mat.3:8; Yoh.15:2,4), di mana kita telah bertobat dan meninggalkan segala kejahatan kita dan masuk dalam kebaikan yang diberikan oleh Kristus di dalam penebusannya. Buah yang baik dapat kita tunjukkan dari tanggung jawab kita di dalam ibadah dan demikian juga di dalam pekerjaan sehari-hari dengan cara kita selalu berusaha untuk melakukan segala sesuatu dengan disiplin, mengerjakan segala sesuatu sesuai dengan tanggung jawab kita, mengerjakan segala sesuatu sebagai cara kita untuk melayani Tuhan Allah. Tuntunan Tuhan Allah di dalam menghasilkan buah yang baik sangatlah kita perlukan, sehingga untuk memberikan buah yang baik haruslah kita mulai dari hubungan kita dengan Tuhan Allah. Selamat berbuah. Amin.

BERDOA

BERNYANYI KJ-424:4- YESUS MENGINGINKAN DAKU
Aku ingin bersinar dan melayani-Nya, hingga di sorga ‘ku hidup senang bersama-Nya. Bersinar, bersinar; itulah kehendak Yesus
Bersinar, bersinar, aku bersinar terus.

DOA BAPA KAMI
BERNYANYI
Amin-amin-amin

RENDAH HATI


PANGGILAN BERIBADAH
Kita hidup oleh belas kasihan Tuhan, karena itu marilah kita beribadah dan memuji nama-Nya setiap hari. Amin.

BERNYANYI BE-227:2- JESUS NGOLU NI TONDINGKU
Lam tangkas ma patuduhon tu au on panghophopMi. Asa i huhalungunhon, hot ma au di lambungMi

PEMBACAAN FIRMAN
Wahyu 4:9-5:10 (Pagi) Zakharia 14:1-9 (Malam)

RENUNGAN HARIAN, Jumat 01 Desember 2017
Amsal 16.18
“Kecongkakan mendahului kehancur-an, dan tinggi hati mendahului kejatuhan.”

RENDAH HATI
“Takut akan Tuhan” adalah inti sari pengajaran yang diberikan oleh Raja Salomo di dalam kitab Amsal. Salah satu bentuk rasa “Takut akan Tuhan” adalah kerendahan hati. Ada beberapa hal positif yang dihasilkan oleh kerendahan hati, yaitu: menghargai segala sesuatu yang diberikan Tuhan di dalam hidupnya, disiplin dalam waktu dan pekerjaan, menerima pendapat orang lain. Kerendahan hati mampu menjadikan orang sukses, karena kerendahan hati memunculkan rasa yang mau belajar dari setiap keadaan. Sedangkan kecongkakan dan tinggi hati akan menjadikan seseorang tidak mampu untuk belajar dan pada akhirnya tidak berkembang.

Apa yang menjadikan seseorang menjadi congkak atau tinggi hati? Sebenarnya bukan karena harta, pengetahuan, kecantikan yang dimilikinya namun semata-mata hanya karena dia sudah lupa Tuhan. Lupa dari mana asal berkat yang diterima di dalam hidupnya. Lupa bahwa apa yang dimilikinya adalah fana, dan itulah yang menjadi awal kehancuran. Dengan demikian congkak atau tinggi hati adalah bukti bahwa seseorang tidak takut akan Tuhan, dan itu juga kekejian bagi Tuhan (ay.5) sehingga Tuhan sendiri yang akan merendahkan orang itu (Mat.23:12). Saudara marilah kita melihat bahwa setiap manusia lahir tanpa membawa apa-apa ke dunia ini, dan mati juga tidak akan membawa apa-apa; sehingga tidak ada yang kita miliki yang menjadikan kita congkak atau tinggi hati. Bagaimana pun kekayaan kita, kepintaran, atau kecantikan yang kita miliki jadikanlah itu untuk memuji Tuhan, bukan untuk memuji diri sendiri dengan membangga-banggakannya dalam kehidupan. Selamat berkarya. Amin.

BERDOA

BERNYANYI KJ-393:1- TUHAN, BETAPA BANYAKNYA
Setiap hari rahmat-Mu, tiada putusnya:
Hendak kupuji nama-Mu tetap selamanya
T’rima kasih ya, Tuhanku atas keselamatanku!
Padaku telah Kau beri hidup bahagia abadi!

DOA BAPA KAMI
BERNYANYI
Amin-amin-amin

KETAATAN MARIA


PANGGILAN BERIBADAH
Kita hidup oleh belas kasihan Tuhan, karena itu marilah kita beribadah dan memuji nama-Nya setiap hari. Amin.

BERNYANYI BE-581: 1 Sangap Di Jahowa
Sangap di Jahowa na sun timbul i, Balga ni holongNa ndang tarasam i, Di lehon Anak-Na na sasada i, manobus hita jolma pardosa i. Puji ma Debata ale manisia, Las roham las roham somba ma Debata. Dapothon Jahowa na sun timbul i, Marhite Anak-Na Tuhan Jesus i.

PEMBACAAN FIRMAN
Wahyu 3: 19-4:8 (Pagi) Zakaria 13:1-9(Malam)

RENUNGAN HARIAN, Kamis 30 Nopember 2017
Lukas 1.28
Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: “Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau.

KETAATAN MARIA
Kadang-kadang tugas yang dipercayakan Tuhan kepada kita terasa berat dan tidak menyenangkan sehingga kita suka mencari cara dan alasan untuk ‘meninggalkannya dengan diam-diam.’ Apakah orang yang benar-benar beriman boleh melarikan diri dari tugas yang sudah dipercayakan kepadanya? Tidak. Mereka adalah orang yang taat dan selalu terbuka terhadap kehendak Tuhan. Maria dengan taat dan penuh iman menerima tugas yang dipercayakan Allah kepadanya untuk mengandung, melahirkan dan menjadi ibu Yesus.

Allah telah merencanakan semuanya sejak semula. Allah telah mempersiapkan Maria sejak kelahirannya, di mana ia dikandung dan dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang takut akan Allah, sehingga pada saatnya Allah menyatakan kehendak-Nya melalui Malaikat Gabriel. Pemberitahuan malaikat bahwa ia akan melahirkan seorang anak laki-laki tentu saja membuatnya terkejut. Bagaimana mungkin melahirkan tanpa bersuami? Akan tetapi, tidak ada yang mustahil bagi Allah. Bila ia dipilih untuk melahirkan Mesias, itu merupakan kasih karunia Allah (ay. 28, 30). Maka meskipun peristiwa ini dapat menjatuhkan nama baiknya sebagai seorang gadis, tidak ada bantahan terlontar dari bibirnya. Maria dengan penuh iman menyatakan, “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu.” (Luk. 1:38). Yang terucap adalah kalimat kepatuhan agar rencana Allah digenapi melalui dirinya. Ketaatan ini muncul karena kesadaran bahwa dirinya adalah hamba Tuhan. Kepatuhan dan keterbukaan Maria pada kehendak Allah menjadi teladan bagi kita. Namun bukan berarti bahwa ia harus diagungkan melebihi manusia lain dan disamakan seperti Tuhan. Ketaatan Maria menjadi pintu keselamatan manusia, melalui kelahiran Kristus, untuk itu marilah kita mencari kehendak Allah dalam hidup kita. Amin.

BERDOA

BERNYANYI – KJ-5 :1 – Tuhan Allah Nama-Mu
Tuhan Allah nama-Mu, kami puji dan masyhurkan; Isi dunia sujud, di hadapan-Mu ya Tuhan! Bala sorga menyembah. Dikau khalik semesta!

DOA BAPA KAMI
BERNYANYI
Amin-amin-amin