Saat Teduh……………
01. Nyanyian KJ. No. 293:1. “Puji Yesus”
Puji Yesus! Pujilah Juru Selamat! Langit, bumi, maklumkan kasihNya
Haleluya, nyanyilah para malaikat. Kuasa hormat b’rilah kepadaNya
Selamanya Yesus Gembala kita, siang-malam kita didukungNya
Puji Dia b’ritakanlah keagunganNya! Puji Dia, mari bernyanyilah!
02. Pembacaan Firman
Pagi : Yesaya 29:1-12.
Malam : Yakobus 3:13-18.
03. Renungan: Wahyu 7:16.
Mereka tidak akan menderita lapar dan dahaga lagi, dan matahari atau panas terik tidak akan menimpa mereka lagi.
Penderitaan bukan kata yang menyenangkan untuk dibayangkan. Bahkan sebagian dari doa-doa kita berisi permohonan mengenai kesehatan, berkat, perlindungan, dan penyertaan Tuhan, yang bila direnungkan lebih dalam, tujuannya adalah agar diluputkan dari penderitaan. Namun kenyataannya… kesedihan, kegagalan, kehilangan, dan berbagai hal yang dikonotasikan sebagai penderitaan akan selalu menjadi bagian dari kehidupan. Bukan karena Tuhan tidak sayang, tetapi karena Tuhan memiliki tujuan mulia demi kepentingan kita.
Penderitaan merupakan salah satu cara Tuhan untuk mengajar, mendidik, mendewasakan, dan memurnikan umat-Nya. Lebih dari itu… sebagai orang yang telah dibenarkan oleh darah Yesus, setiap penderitaan yang harus kita tanggung karena kebenaran, atau penderitaan yang kita lalui di dalam ketaatan pada firman dan kehendak Tuhan, merupakan proses untuk menghasilkan kualitas rohani yang tahan uji dan menjadikan kita semakin kuat berpegang pada Tuhan sebagai satu-satunya pengharapan.
Bukan hanya untuk hidup yang sekarang tetapi sampai pada hidup kekal. “Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Amin.
04. Berdoa
05. Bernyanyi KJ. No. 464:1. Huboan ma diringku
Huboan ma diringku Tuhan hibul tu Ho. Ai au do tinobusMu umbaen tarbaen au ro.
Pagalak ma rohangku, di son managam, au TondiMi ma suru, na boi manggomgom au.
06. Doa Bapa kami – Amin.