Saat Teduh……………
01. Nyanyian KJ. No. 33:1. “SuaraMu kudengar”
SuaraMu kudengar, memanggil diriku. Supaya ‘ku di Golgata,
Dibasuh darahMu. Aku datanglah, Tuhan padaMu;
dalam darahMu kudus, sucikan diriku.
02. Pembacaan Firman
Pagi : Yesaya 48:12-21.
Malam : Matius 9:14-17.
03. Renungan: Yohanes 1:49.
Kata Natanael kepada-Nya: “Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!”
Suatu perkara menjadi pelik apabila setiap tokoh yang ada dalam pokok perkara menyembunyikan kebenaran yang hakiki dari apa yang diperkarakan. Pengkuan secara sadar membuat suatu perkara menjadi terang benderang. Pengakuan dimaksud bisa terbuka ketika sang Hakim yang adil dan bijaksana membangun berbagai pertanyaan dan pernyataan yang berhubungan dengan alibi si terdakwa. Dengan penuh percaya diri si terdakwa secara sukarela mengaku apa yang dia perbuat yang menjadinya terdakwa baik itu hal benar maupun salah. Sehingga Hakim tidak perlu terjebak dengan adagium dalam pengadilan bahwa lebih baik membebaskan yang bersalah daripada menghukum yang tidak bersalah. Demikianlah Natanael di hadapan Yesus apabila diperhadapkan sebagai terdakwa di pengadilan ketika berhadapan dan berbincang dengan tokoh lain dalam berperkara itu serta dengan Yesus yang tidak lain adalah Hakim Agung itu. Natanael mencoba berargumen kepada Filipus dengan berkata : “Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?” Dia mencoba memprovokasi Filipus yang berkata : “Kami telah menemukan Dia, yang disebut Musa dalam kitab Taurat dan oleh para nabi, yaitu Yesus anak Yusuf dari Nazaret.” Bahwa hal tersebut tidaklah benar. Mendengar pertanyaan Natanael itu, Filipus melanjutkan pernyataannya : “Mari dan lihatlah!” Ketika itulah Yesus mengatakan kepada Natanael : “Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!” Bagaimana Engkau mengenal aku, sahut Natanael. Yesus menjawab : “Sebelum Filipus bersaksi, aku telah melihat engkau di bawah pohon ara.” Setelah pernyataan Yesus, Natanael menyatakan pengakuannya. Sadar dengan peran kita masing-masing, Yesus Hakim Agung itu penuh dengan belas kasih mengetuk pintu hati kita, mari bukalah pintu itu supaya Yesus masuk dan Dia akan berkata : “Mari kita makan bersama yang merupakan undangan perjamuan surgawi.” Berbahagilah kita yang turut dalam kebahagiaan yang disediakan Allah dalam Yesus Kristus di surga ketika kita mengaku seperti Natanael mengaku siapa Yesus itu. Amin.
04. Berdoa
05. Bernyanyi BE. No. 122:4. Ida hinadenggan ni
Diparbaga Debata tu na marsaroha da
Pasupasu na godang ima roha na sonang.
06. Doa Bapa kami – Amin.