Saat Teduh……………
01. Nyanyian KJ. No. 33:1. “Suaramu kudengar”
Suaramu kudengar memanggil diriku, supaya ku digolgota dibasuh darahmu !
Aku datanglah, Tuhan, padaMu; Dalam darahMu kudus sucikan diriku
02. Pembacaan Firman
Pagi : Ibrani 10:19-25.
Malam : Filipi 3:17-21.
03. Renungan: Roma 8:28.
Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.
Bentuk kebaikan yang diberikan Tuhan kepada kita di dunia ini ada yang berwujud (tangible) dan ada juga yang tidak berwujud (intangible). Kekayaan, jabatan, kesehatan dan kepintaran adalah beberapa contoh dari kebaikan Tuhan yang tangible. Apa pula kebaikan Tuhan yang intangible? Itu adalah Harapan. Sebenarnya kebaikan-kebaikan Tuhan yang tangible adalah untuk semakin meningkatkan derajat harapan kita. Apakah itu harapan? Harapan itu adalah anugerah Tuhan berupa keselamatan kelak dan kehidupan yang kekal. Jadi, harapan inilah kebaikan Tuhan yang terpenting bagi kita untuk melalui kehidupan di dunia ini. Tanpa harapan ini, orang akan merasa tidak ada gunanya hidup di dunia yang fana ini. Ilmu pengetahuan dan teknologi tercanggih di dunia inipun hanya mampu membuat rata-rata usia harapan hidup manusia selama 70 tahun. Dengan demikian, kita harus menjaga harapan itu, karena tidak sedikit orang yang mengabaikan bahkan menolak harapan akan keselamatan kelak dan kehidupan yang kekal.
Tidak ada yang salah dengan kebaikan-kebaikan yang ditawarkan dunia ini, seperti harta/kekayaan, jabatan dan popularitas, karena itu juga merupakan berkat dan kebaikan dari Tuhan. Akan tetapi janganlah kehidupan kita di dunia ini semata-mata untuk mengejar kenikmatan duniawi, lalu kita menjadi mabuk dan menjadikannya sebagai tuhan. Untuk itu kita harus tetap sadar bahwa kebaikan yang diberikan dunia itu sifatnya semu. Tetaplah hidup dalam pengharapan akan keselamatan kelak dan hidup yang kekal dari Tuhan, karena itu adalah penyemangat kehidupan ini. Amin.
04. Berdoa
05. Bernyanyi BE. No. 197:1 “Namarmahani hita”
Namarmahani hita Parholong roha i
Ima Tuhanta Jesus Silehon tua i, Silehon tua i
06. Doa Bapa kami – Amin.