Berilah Keadilan Kepadaku, ya Allah (Maz 43:1a)
Topik:
Hidup Dalam Kasih Setia Tuhan
(Mangolu Di Bagasan Asi Ni Roha Ni Debata)
Warna Tutup Altar : Violet (Ungu)
Warna Kerajaan, lambang pengampunan dari Kristus Sang Raja
Ev. Mazmur 25:1-7
Ep. Yohanes 15:9-15
Seruan Passion Keempat:
“Iudica me Deus et Discerne”
Pada Minggu Passion yang ke empat ini, kita diajak untuk memahami bagaimana keadilan Allah. Kebenaran dan keadilan Allah memang sangat bertolak belakang dengan pikiran dan logika manusia. Realita kehidupan manusia sering terpatri kepada pemahaman “menang” atau “kalah”. Tetapi kebenaran dan keadilan bukan sebatas siapa yang menang dan siapa yang kalah. Dalam perjalanan penderitaan Yesus, ketika Ia diperhadapkan kepada imam-imam Yahudi terlebih dihadapan imam besar Kayafas, sesungguhnya Ia harus diadili melalui kebenaran dan keadilan Allah. Tetapi justru mereka teralihkan kepada keputusan “menang” atau “kalah”. Itu sebabnya dalam minggu ini disuarakan “Iudica me Deus et discerne” (berilah aku keadilan, ya Allah). Iudica sendiri memiliki arti “hakim”. Dalam bahasa Ibrani tiga huruf konsonan tersebut mewakili beberapa kata: “HKM” dapat diartikan “hakim” atau “hukum”. Dua kata ini tidak terpisah. Dimana ada hukum disana ada penegaknya yaitu hakim, dan dimana ada hakim disana ada hukum yang harus ditegakkan.
Minggu Judika ini mengajak kita untuk memahami bahwa keadilan Allah bukanlah keadilan manusia dan kebenaran Allah adalah mutlak sesuai dengan kehendakNya. Peristiwa pengadilan Yesus dihadapan Kayafas adalah bentuk ketidak-adilan, sebab mereka hanya memikirkan status dihadapan manusia, bukan kebenaran dihadapan Allah. Tetapi itulah jalan yang ditetapkan Allah, agar Kristus masuk dalam karya penyelamatanNya.