Minggu Septuagesima
70 Hari Menjelang Kebangkitan
Saat ini kita masuk dalam Minggu Ordinary (Minggu Biasa) yang pertama dalam satu tahun liturgi. Perhitungan mundur sampai kepada Kebangkitan Yesus (Hari kemenangan) dimulai. Dua bilangan yang penting dalam Alkitab di angkat kembali. Angka yang pertama adalah angka 7 (tujuh-kesempurnaan). Angka 7 adalah angka yang paling menekankan mengenai kesempurnaan (hasisingkop). Perhitungan dari 70 hari ingin menekankan bahwa seluruh rencana dan rancangan Tuhan adalah sempurna adanya. Apa yang terjadi pada diri manusia juga bahagian dari rencana Allah, dan tidak ada bercela sedikitpun. Septuagesima sendiri berasal dari kata Septuaginta yang artinya 70, namun hal ini bukan sekedar menunjukkan 70 hari sebelum Paskah, tetapi lebih menekankan kepada “kasih Allah kepada seluruh bangsa-bangsa” yang sering disimbolkan kepada 70 bangsa, atau 70 tahun masa pembuangan di Babel. Seluruh topic pembicaraan dalam minggu ini adalah mengenai penderitaan umat manusia, namun dalam penderitaannya manusia tersebut dibungkus dengan cinta kasih Allah yang sempurna.
Septuagesima sendiri adalah minggu dimana kita mempersiapkan diri menuju Pra-Paskah. Dalam empat minggu, dimulai dari Minggu ini, kita akan dihantar untuk melihat bagaimana karya Allah kepada manusia yang hidup dalam penderitaannya akibat dosa yang dilakukannya. Tetapi perlu diingat, penekanan topiknya bukanlah dosa, tetapi rencana dan rancangan Allah untuk menyelamatkan umat manusia. Ini ditandai dengan angka 7 (kesempurnaan) tersebut, dimana hanya Allah saja yang sempurna