WARISKANLAH FIRMAN TUHAN


PANGGILAN BERIBADAH
Kita hidup oleh belas kasihan Tuhan, karena itu marilah kita beribadah dan memuji nama-Nya setiap hari. Amin.

BERNYANYI BE-249:4 – Ngot Ma Ho O Tondingki
Dungo jaga rohami unang dililuhon. hisap ni dagingmu i jala ditaluhon. Ginjang ni roha i do jumotjot ala pangalapan sala.

PEMBACAAN FIRMAN
Mat. 28:19-20 (Pagi)
Yer. 1:9-10 (Malam)

RENUNGAN
Ulangan 32:2
Mudah-mudahan pengajaranku menitik laksana hujan, perkataanku menetes laksana embun, laksana hujan renai ke atas tunas muda, dan laksana dirus hujan ke atas tumbuh-tumbuhan.

WARISKANLAH FIRMAN TUHAN
Ingatkah Anda sebuah lagu, “Hidup ini adalah kesempatan…?” Umur kita di dunia ini sangat terbatas. Menurut data statistik rata-rata umur orang Indonesia sekitar 65 tahun. Nas hari ini adalah khotbah dan nyanyian Nabi Musa sebelum dia meninggal dunia pada usia 80 tahun. Isinya yaitu ajakan kepada bangsa Israel untuk memperhatikan semua hukum Tuhan agar mereka dapat memiliki hidup yang penuh berkat. Sebelum meninggal, Musa naik ke atas bukit Nebo untuk melihat tanah Kanaan yang dijanjikan Tuhan pada Bangsa Israel, namun dia sendiri tidak diperkenankan masuk ke Kanaan, dia meninggal dunia di situ. Inilah saat persiapan terakhir dan perpisahan dia dengan bangsa Israel. Kalau kita coba masuk dalam situasi seperti itu, suasana terharu bercampur sedih bukan?

Pengajaran Musa sungguh indah dan sarat dengan sastra. Kata-katanya menggambarkan bagaimana suasana jika hujan turun dengan deras, mengalir di atas tanaman. Membuat tanaman hidup dan bertumbuh. Demikianlah Musa mengajarkan bagaimana tindakan dan kebenaran Allah bagaikan air hujan dan embun yang menumbuhkan tanaman. Selain itu, Musa memberikan teladan pada setiap pelayan/pemimpin rohani agar berusaha sunggguh-sungguh memperbaiki kualitas nyanyian, pengajaran, terutama kualitas khotbahnya agar visioner, segar, membumi artinya Firman Tuhan itu hendaknya betul-betul menyatu dengan pergumulan/masalah/penderitaan dan jeritan jemaat. Kualitas yang mengintegrasikan kebenaran Firman Tuhan dengan kehidupan real. Dengan cara itulah kualitas pertumbuhan gereja akan semakin meningkat, partisipasi jemaat dalam pelayanan secara holistik. Semakin meningkat. Akhirnya, setelah kita tua dan tidak berdaya lagi, kita bisa berkata hidup ini sudah jadi berkat. Soli Deo Gloria. Amin.

BERDOA

BERNYANYI KJ-4:4 Hai Mari Sembah
Pengasuhan-Mu betapa megah: udara dan t’rang menyatakannya, embun bertetesan dan hujan sejuk, lembah maupun bukit cermin kasih-Mu!

DOA BAPA KAMI
BERNYANYI
Amin-amin-amin

Iklan

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s