LITURGI HKBP: “Kredo”


Pada poin kelima dalam Liturgi HKBP adalah Pengakuan Iman. Pengakuan iman ini biasa disebut dengan Credo, atau Konfessi atau Syahadat Para Rasul. Umumnya HKBP selalu menggunakan Credo Apostolik dalam setiap ibadahnya, terutama dalam ibadah Minggu. Namun perlu diketahui bahwa HKBP sendiri mengakui 3 credo yang berbeda. Yaitu Pengakuan Apostolik, Pengakuan Nicea Konstantinopel dan Pengakuan Athanisianus. Ketiga hal ini tertulis dalam buku Konfessi HKBP, dan ketiga pengakuan itu semuanya menjiwai seluruh isi dari konfessi HKBP.

Credo ini adalah puncak dari bahagian Allah yang pertama, yang dimulai dari Votum sampai dengan Pengakuan Iman (Credo) ini. Itu sebabnya seluruh poin-poin dalam bahagian Allah yang pertama ini adalah satu kesatuan yang utuh yang tidak dapat dipisah-pisah. Credo itu sendiri adalah respon jemaat terhadap semua karya Allah yang telah dinyatakan mulai dari Votum sampai Epistel sebagai petunjuk hidup baru. Seluruhnya di sambut jemaat dalam ketetapan proclame, hal ini menunjukkan bahwa seluruh jemaat akan berbuat seperti yang telah ditetapkan Allah dalam ibadah tersebut, dengan tidak surut sedikit pun. Credo ini juga adalah itroit menuju kepada bahagian yang kedua, yaitu bahagian manusia. Dengan berakhirnya credo, maka saatnya untuk melihat apa dan bagaimana realita kehidupan beriman yang sesungguhnya melalui pewartaan.

Iklan

1 thought on “LITURGI HKBP: “Kredo”

  1. Daniel Sitompul

    Shalom amang , boleh tidak di kirimkan / di post tentang teks penuh Kredo Nicea dalam bahasa batak , soalnya kepingin juga tahu tentang syahadat panjang kita ini (Kredo Nicea)

    Balas

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s