MENGALAH AWAL KEBAHAGIAAN


PANGGILAN BERIBADAH
Kita hidup oleh belas kasihan Tuhan, karena itu marilah kita beribadah dan memuji nama-Nya setiap hari. Amin.

BERNYANYI BE-14:5 Puji Hamu Jahowa Tutu
Somba hamu Jahowa burju. Marhapantunon ma hita di Tuhanta Debata. Burju tasomba ma, Tuhanta Debata.

PEMBACAAN FIRMAN
1 Kor. 3:1-9 (Pagi)
Yeh. 20:18-20 (Malam)

RENUNGAN
Efesus 5:21
Dan rendahkanlah dirimu seorang kepada yang lain di dalam takut akan Kristus.

MENGALAH AWAL KEBAHAGIAAN
Kata yang dipakai rendahkanlah dirimu adalah submit yang mengandung arti tunduk, menyerah, memasrahkan. Kata ini bisa dimaknai dengan mengalah; jadi sikap mengalah terhadap orang lain di dalam Tuhan menjadi ajakan dan nasihat untuk menuju hidup bahagia. Teks ini sangat erat hubungannya dengan ayat selanjutnya yang mendeskripsikan hubungan antara suami dan istri. Si istri harus tunduk kepada suami dan suami harus mengasihi istrinya.

Sikap mengalah ternyata sangat penting ketika untuk menjalankan hidup tunduk dan hidup mengasihi antara yang satu dengan yang lain. Sikap ini bukan sesuatu yang negatif, kompromi dan pasif melainkan sebuah sikap yang positif, tegas dan aktif. Mengapa? Karena mengalah berarti memberikan kesempatan kepada orang lain untuk berintropeksi diri atas apa yang dilakukannya dan bersegera memperbaiki dirinya. Sikap ini pun menunjukkan sebuah kedewasaan yang kita tidak perlu memaksakan pikiran dan kebenaran kita sendiri. Sikap ini sangat baik jika dihidupi secara bersama-sama, bukan sepihak, dan yang lain keras kepala tegar tengkuk.

Jika sikap ini terus dipelihara dengan positif dan mendidik maka kehidupan antara yang satu dengan yang lain bisa hidup saling menghargai dan saling mengasihi. Dari diri mereka akan mengalir sikap yang tunduk dan mengasihi. Tentu hidup bahagia pun tidak jauh dari mereka. Sebaliknya, di antara mereka tidak ada yang mengalah dan hanya mau menang sendiri dan benar sendiri maka akan terbangun tembok yang membuat aliran kasih dan tunduk itu tidak akan mengalir. Lebih baik mengalah untuk hidup bahagia di dalam keluarga (suami istri) daripada menuntut untuk dihormati dan menuntut untuk dikasihi. Percayalah sikap tunduk dan hormat akan mengalir dengan sendirinya. Amin.

BERDOA

BERNYANYI KJ-256:1 Kita satu di dalam Tuhan
Kita satu di dalam Tuhan, satu G’reja yang esa. Marilah bertolong-tolongan, kau dan aku s’muanya. Marilah bertolong-‘tolongan, kau dan aku, s’muanya.

DOA BAPA KAMI
BERNYANYI
Amin-amin-amin

Iklan

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s