MINGGU REMINISCERE, 21 FEBRUARI 2016
Filipi 3:17-4:1
“Berdirilah dengan teguh di dalam Tuhan. Ikutilah teladanku dan perhatikanlah mereka, yang juga percaya kepada Yesus Kristus.” Seperti itulah intisari nasihat Paulus kepada jemaat Filipi di perikop kita ini, saat mereka tengah menghadapi propaganda para penyesat, yang mengikuti jalan hidup yang mereka lakukan (Fil. 3:2). Mereka adalah seteru salib Kristus karena mereka tidak percaya kepada Kristus yang disalib dan kebangkitan Kristus. Mereka menaruh kepercayaan kepada daging, menyenangi kenikmatan duniawi, Tuhan mereka adalah perut mereka, kemuliaan mereka adalah aib mereka dan sebagainya (ayat 19). Nasihat Paulus ini menguatkan jemaat Filipi untuk terus hidup dalam sebuah persekutuan yang mengandalkan kuasa Tuhan, persekutuan yang saling berbagi dan saling mengasihi di dalam Tuhan.
Paulus memberikan nasihat tersebut sambil menangis karena keselamatan itu telah jauh dari mereka yang telah berada di jalan sesat. Dia menangis tanda sebagai sebuah kesungguhannya melayani dan kasihnya kepada jemaat Filipi, agar mau tetap berdiri dengan teguh di dalam Tuhan. Pengalaman Paulus ketika dia belum ditangkap Kristus menjadi pelayan-Nya dan saat dia memberitakan Injil, menjadi sebuah kesaksian bahwa orang yang berada di dalam Tuhan dan terus berdiri dengan teguh di dalam Tuhan, maka dia akan beroleh keselamatan dan melihat perbuatan-perbuatan Tuhan yang luar biasa. Kristus adalah dasar dari semua teladan. Meskipun demikian, Paulus bisa menjadi teladan yang telah berdiri teguh di dalam Tuhan untuk percaya kepada Tuhan.
Janganlah mau menjadi seteru salib Kristus. Pada masa sekarang ini, kita menangis melihat generasi muda tidak lagi memberi diri untuk mempercayai Kristus sebagai satu-satunya jalan keselamatan. Mereka telah berperilaku dan berpikiran tidak lagi di jalan Tuhan. Kita pun menangis karena kita pun mengalami krisis keteladanan dari generasi tua kepada yang muda. Bahkan, seruan berdiri teguh di dalam Tuhan bukanlah sebuah pilihan justru dianggap sebuah ketololan. Orang-orang yang percaya dan memilih Kristus dianggap hidupnya tidak akan beruntung dan tersisih. Inilah sebuah pemikiran yang diputar melawan kebenaran Kristus. Saudara, jangan mau disesatkan, percayalah bahwa kita adalah warga Kerajaan Sorga dan berdirilah teguh di dalam Tuhan
(Pdt. Rudi Saut Mampe Pardede).