Arsip Kategori: Ibadah Minggu

MENGAPA ALLAH MENJADI MANUSIA


NATAL PERTAMA
(Pesta Parjolo ari hatutubu ni Tuhan Jesus)

Topik: Telah lahir bagimu Juru selamat
(Ai naung tubu do di ho Sipalua i)

Warna Tutup Altar : Bontar (Putih)
Warna simbol: Kasih dan Keagungan Tuhan

Ev. Lukas 2:8-14.
Ep. Mika 7:18-20

MENGAPA ALLAH MENJADI MANUSIA

Alasan mengapa “Allah menjadi manusia” dari sudut yang relasional yaitu: bahwa di dalam Kristus, Allah yang Mahatinggi secara hakiki berkenan menjadi sahabat bagi umat manusia. Sebab dalam keberdosaan dan kefanaannya, umat manusia berada dalam situasi yang terasing dan terbuang. Manusia tidak hanya terasing dari sesama dan orang-orang di sekitarnya, tetapi dia juga terasing dengan dirinya sendiri dan terasing dengan Allah. Sehingga dengan keterasingan tersebut kehidupan manusia senantiasa ditandai oleh “keretakan-keretakan” spiritual yang membuat dia sering kehilangan makna dan tujuan hidupnya. Melalui Kristus, Allah menempatkan diriNya sama dan setara dengan umat manusia. Bahkan lebih dari pada itu, di dalam penderitaan dan kematian Kristus, Allah berkenan mengosongkan diriNya untuk menjadi seorang hamba yang menderita dan mengalami perlakuan yang sewenang-wenang, kejam dan tidak adil. Tujuannya agar di dalam Kristus, Allah dapat merasakan pula seluruh penderitaan setiap orang yang tidak berdaya. Sehingga di dalam Kristus, Allah yang jauh menjadi Allah yang sangat dekat. Dia hadir dalam realitas hidup manusia.

HIDUP DALAM PENGHARAPAN


PARPUNGUAN BODARI

Perayaan hari Kelahiran Tuhan Yesus
(Parningotan ari hatutubu ni Tuhan Jesus)

Topik: Penggenapan janji Allah
(Hasisinghop bagabaga ni Debata)

Warna Tutup Altar : Bontar (Putih)
Warna simbol: Kasih dan Keagungan Tuhan

Ev. Matius 1:18-23
Ep. 1 Timotius 3:14-16

HIDUP DALAM PENGHARAPAN
Puji syukur jika malam ini kita dapat bersekutu bersama untuk mengucap syukur dan merenungkan kasih Allah melalui kelahiran Yesus Kristus. Kita bersyukur bahwa Allah menyatakan karya selamatNya kepada kita. Dengan iman dan pengharapan kita harus berkata bahwa bagi Tuhan tak ada yang mustahil.

Kota Nazaret, adalah desa kecil di Galilea, tempat dimana Maria menerima pesan dari malaikat. Ada anggapa bahwa tidak ada sesuatu yang baik datang dari wilayah Galilea (Yoh 1:46). Justru di desa Nazaret itu, malaikat Tuhan datang. Utusan Allah Mahakuasa yang ditugaskan menyampaikan pesan sorgawi: Allah mengasihi manusia dan karena kasihNya Allah menjadi manusia untuk menebus manusia yang berdosa dan menyelamatkan manusia dari kutuk dosa dan maut.

Bukan perkara yang baru, tetapi sudah terjadi pada Elisabet, perempuan mandul yang hamil oleh kuasa Roh Kudus (Luk 1:36). Penyampaian malaikat merupakan kehendak Allah yang hanya dapat disikapi dengan iman; dalam percaya penuh; tidak ada keraguan. Maria mengimani apa yang dikatakan malaikat Tuhan: “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu. Maria tidak ragu dengan firman Tuhan yang didengar dan diterimanya. Malam ini kita menyambut Natal. Apa pun masalah pribadi, keluarga, bangsa dan Negara kita. Mari kita tetap berdoa dan berharap kepada Tuhan bahwa masa depan kita akan lebih baik.

TERANG LILIN ADVENT


ADVENT IV
Masa penantian kelahiran Yesus Kristus
Topik:Terang Tuhan terbit atasmu
(Naung binsar do panondang di ho)

Warna Tutup Altar : Violet (ungu)
Warna simbol: Kasih dan Pengharapan
Ev. Yesaya 60:1-7
1 Raja-raja 4:29:34 (Bhs Indonesia)
Ep. Lukas 1:26-37

TERANG LILIN ADVENT
Sepanjang jalan kehidupan yang sudah dan yang akan kita jalani, kita akan berhadapan pada berbagai tantangan kehidupan yang dapat membuat kita tersandung. Kita bisa jatuh tersandung. Dalam menjalani kehidupan ini, kita membutuhkan Yesus untuk menerangi jalan hidup yang akan kita tempuh. Tanpa tuntunan terang firman Tuhan Yesus kita seperti orang yang tidak dapat melihat, mendengar, berbicara, berjalan dan juga hati yang tidak bisa menimbang akan tindakan yang kita perbuat. Namun ketika kita hidup bersama firman Tuhan, maka telinga, mata, mulut, kaki dan hati kita akan dibimbing untuk dapat menjalani hidup yang benar. Sekali-kali bukan karena kemampuan kita dapat menjalani hidup ini, namun kita dapat melalui setiap perjalanan hidup yang kita tempuh adalah karena ketaatan kita pada firman Tuhan yang adalah hikmat bagi kita.

Kita adalah Terang Lilin Advent, maka di Minggu Advent yang kita rayakan hari ini, mempersiapkan diri kita menjadi terang bagi semua orang. Terangilah mereka dengan perkataan dan perbuatan yang baik supaya kita layak pada hari kedatanganNya.

INKARNASI YESUS


ADVENT III
Masa penantian kelahiran Yesus Kristus

Topik: Kedatangan Yesus dan kesudahan dunia
(Haroro ni Jesus dohot ujung ni portibi on)

Warna Tutup Altar : Ungu (voolet)
Warna Kasih dan Pengharapan

Yesus memberi pertumbuhan dan memelihara umat-Nya
Ev. Matius 24:3-8
Ep. Yoel 2:30-32

INKARNASI YESUS

Kata inkarnasi berasal dari bahasa Latin “In Carne” yang dalam bahasa Yunaninya en sarki yang artinya “dalam daging”. Jadi inkarnasi bisa diartikan “masuk ke dalam daging”. Tentu saja yang dimaksud dengan “daging” bukan hanya tubuh, tetapi seluruh manusia. Inkarnasi Tuhan Yesus yakni pribadi kedua dari Allah Tritunggal yang mengambil bentuk kemanusiaan, atau dengan kata lain Anak Allah menjelma dan menjadi daging. Siapakah yang Berinkarnasi?
Bukan Allah Tritunggal yang berinkarnasi, tetapi pribadi kedua dalam Allah Tritunggal, yang mengambil natur manusia. Tetapi juga harus diingat bahwa setiap pribadi dalam Allah Tritunggal ikut aktif dalam inkarnasi (Mat 1:20 Luk 1:35 Yoh 1:14 Kis 2:30 Ro 8:3 Gal 4:4 Fil 2:5-7). Alkitab sendiri dengan tegas mengatakan bahwa Firmanlah yang menjadi manusia (Yoh 1:1,14). Allah menjadi manusia tidak salah mutlak karena Yesus adalah Allah. Tetapi mungkin sebaiknya kita berkata bahwa Allah Anak/Firman/Logos menjadi manusia. Allah mencakup ketiga pribadi tersebut.

Firman yang menjadi manusia


MINGGU ADVENT II

Masa Penantian Kelahiran Yesus Kristus

Topik: Firman yang menjadi manusia (Gabe daging ma hata i)

Warna Tutup Altar : Violet (Ungu)
Warna Kasih dan Pengharapan

Ev. Yohanes 1:14-18
Ep. Ulangan 18:15-19

FIRMAN YANG TELAH MENJADI DAGING

“Firman” (Logos) di dalam Yohanes pasal satu merujuk kepada Yesus. Yesus adalah keseluruhan dari Pesan itu – semua yang hendak disampaikan Allah kepada manusia. Pasal pertama Yohanes memberi sebuah pengertian akan hubungan antara Allah dan Putra sebelum Yesus datang ke bumi sebagai manusia. Ia berada dengan Bapa dari sebelumnya, Ia terlibat dalam penciptaan segala sesuatu, dan Ia adalah “terang manusia”. Sang Firman (Yesus) adalah perwujudan semua yang adalah Allah (Kol 1:19, 2:9; Yoh 14:9). Akan tetapi Allah Bapa adalah Roh. Ia tidak dapat dilihat oleh mata manusia. Dengan terlalu mudah manusia mengabaikan pesan Allah yang tak terlihat dan berlanjut dalam dosa dan pemberontakan mereka. Jadi, Pesan itu menjadi manusia, mengenakan darah-daging, dan berdiam di antara kita (Mat 1:23; Roma 8:3; Filipi 2:5-11). Bahasa Yunani menggunakan istilah logos untuk membahas “pikiran,” “logika,” atau “hikmat” seseorang. Yohanes menggunakan konsep Yunani itu untuk menyampaikan bahwa Yesus, Pribadi Kedua dalam Tritunggal, adalah ekspresi-Diri Allah kepada dunia. Di dalam Perjanjian Lama, firman Allah menjadikan alam semesta (Mazmur 33:6) dan menyelamatkan orang yang tersiksa (Mazmur 107:20). Dalam pasal pertama Injil Yohanes, Ia sedang berbicara baik kepada orang Yahudi maupun orang non-Yahudi supaya mereka menerima Kristus yang kekal.

MAKNA PERAYAAN ADVENT


MINGGU ADVENT PERTAMA
(Penantian akan kelahiran Yesus Kristus)

Topik: Persiapkanlah jalan bagi Tuhan (Parade ma dalan di Jahowa)

Warna Tutup Altar : Na Violet (Ungu)
Warna Kasih dan Pengharapan

Ev. Yesaya 40:1-8.
Ep. Wahyu 19:11-16.

MAKNA PERAYAAN ADVENT
Advent adalah masa menantikan kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali dan sekaligus mempersiapkan Natal (kisah kelahiran Yesus) atau Epifania (kisah awal pelayanan Yesus). Makna kedua hari raya tersebut mengandung arti eschatology, dimana gereja-gereja mengungkapkan kerinduannya akan kedatangan Tuhan pada masa Advent dan kesiapannya menyambut Natal. Advent pertama ditetapkan gereja menjadi awal tahun liturgi, dan pada umumnya pembacaan Alkitab terdiri dari tiga bagian, yaitu: Perjanjian Lama, Surat Rasuli dan Injil. Leksionari (daftar bacaan alkitab: Mingguan, bulanan, Tahunan) menyusun rangkaian penantian pada masa empat Minggu Adven. Adven I hingga 16 Desember menekankan aspek eskatologis yang mengarahkan pandangan kepada kedatangan Kristus ke dua kali. Mulai 17 Desember hingga 24 Desember tema bacaan lebih mengarah kepada penantian kelahiran Yesus. Minggu Advent pertama diisi dengan thema sikap gereja dalam menantikan kedatangan Yesus Kristus yang ke dua kali untuk membebaskan umat manusia. Pembacaan Alkitab dari Perjanjian Lama diambil dari: Kitab Yesaya, tentang kerajaan Mesianis pembawa damai yang akan menghimpun umatNya, (Yes 2: 1-5); Kemurkaan Allah sebab umat berdosa (Yes 64: 1-9). Mesias itu berasal dari garis keturunan Daud untuk melaksanakan keadilanNya (Yer 33: 14-16,).

MENDENGAR DAN MELAKUKAN NASIHAT


MINGGU XXI SETELAH TRINITATIS
Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus

Topik: Mendengar dan melakukan Nasihat
(Manjanghon dohot Manghangoluhon Poda)

Warna Tutup Altar : Hijau (Na Ratarata)
Warna Pertumbuhan dan Kehidupan

Ev. Amsal 19:20-29
Ep. Efesus 6:1-9

MENDENGAR DAN MELAKUKAN NASIHAT

Banyak sekali harapan yang diinginkan lewat sebuah nasihat; Tidak bisa disangkal bahwa, mengenai hal ini, terkadang meskipun telah sering dinasihati – anak-anak bahkan orang dewasa sekalipun, tetap melakukan kesalahan, seolah-olah tidak peduli dengan keadaan sekitar; Disisi lain, pada saat yang bersamaan, tidak jarang orang yang suka menasihati pun ada dalam kenyataan yang sama, bahkan lebih buruk. Sudahkah dengan tepat, kita menasihati orang dan meraka merasa tersentuh dengan kepedulian kita terhadap seluruh keberadaannya? atau jangan-jangan kita malah gagal menasihati orang lain – sebab kita adalah orang-orang yang kelihatan seperti penasehat yang tidak lebih baik dari mereka yang pernah melakukan kesalahan. Nasihat dan harapan baik, memang bertujuan untuk terciptanya pola hidup yang punya nilai; tetapi, agar menjadi lebih berarti, kita semua harus memulai segala sesuatu lewat proses pengujian terlebih dahulu; “Siapa sebenarnya kita; Untuk apa kita ada di tengah-tengah keluarga, jemaat dan masyarakat; Dan, sudah sejauh mana kita hidup sesuai dengan kehendak Tuhan?” Baik atau buruk keberadaan kita, tetap saja akan menjadi sasaran penilaian orang lain; sehingga respek atau tidaknya orang lain terhadap kita, tergantung juga dari penilaian mereka terhadap kita.