LEPAS DARI PERGUMULAN


PERSIAPAN
◼ Persiapan, pembagian tugas
◼ Saat teduh

BERNYANYI BE No. 347: 1. SAI MASIPAIDAAN
Sai masipaidaan do na porsea i,
dung sahat be langkana tu hasonangan i,
tu hasonangan i, tu hasonangan i.

PEMBACAAN FIRMAN
◼ Pagi : Yeremia 7:21-28
◼ Malam : Galatia 1:1-10

RENUNGAN:
YEREMIA 15:19
Karena itu beginilah jawab TUHAN: “Jika engkau mau kembali, Aku akan mengembalikan engkau menjadi pelayan di hadapan-Ku, dan jika engkau mengucapkan apa yang berharga dan tidak hina, maka engkau akan menjadi penyambung lidah bagi-Ku. Biarpun mereka akan kembali kepadamu, namun engkau tidak perlu kembali kepada mereka.

LEPAS DARI PERGUMULAN
Bagaimana sikap kita saat menghadapi pergumulan hidup? Apakah diam, marah, kecewa, takut, atau tetap tenang dan mengandalkan Tuhan? Bagaimana bila ada seorang yang setia selama hidupnya membela bangsanya mengalami pergumulan? Bagaimana pula, jika dalam pergumulannya tekanan justru datang dari orang yang dibela? Terlebih lagi, jawaban Tuhan berbeda dari harapan si penggumul. Yeremia adalah seorang nabi yang setia. Ia banyak membela perkara bangsanya di hadapan Allah. Ia menyerukan pertobatan kepada bangsanya. Ketika Tuhan menyampaikan hukuman dan pembinasaan, Yeremia meminta pengampunan dan belas kasihan Tuhan.

Nas hari ini memberi gambaran pergumulan Yeremia dan apa yang dilakukannya. Ia bukan orang yang mengutangkan dan bukan pula orang yang berutang, namun ia dikutuki, sehingga ia pun berdoa. Yeremia mengalami tekanan dan ketakutan, sehingga ia pun memohon pembalasan bagi orang-orang yang mengejarnya. Hal itu menunjukkan betapa beratnya pergumulannya. Namun, dalam ketakutannya, ia tidak melupakan Tuhan. Kemudian, Tuhan menjamin akan membebaskan Yeremia dari pergumulannya, mengembalikan hak-haknya, melindunginya dari musuhnya, dan menjamin kelepasan dan kebebasan.

Dalam kehidupan ini, kita pasti pernah, sedang, dan akan mengalami pergumulan. Karena pergumulan merupakan bagian kehidupan manusia yang tidak dapat dihindari dan dipisahkan. Pergumulan di dalam keluarga, di dalam pekerjaan. Dan lebih dari itu, sebagai seorang pengikut Kristus, pergumulan dalam hal memberitakan firman Allah, beribadah, tekanan dari pihak lain, dan lain sebagainya. Sebagai orang yang percaya kepada Tuhan, bagaimana respon kita terhadap pergumulan tersebut, apakah kita hanya larut di dalam keputus-asaan? Atau kita berseru kepada Tuhan untuk meminta pertolonganNya?.

Setiap masalah pasti ada solusi, begitu juga halnya tidak ada pergumulan yang melebihi kekuatan manusia. Seperti tertulis dalam 1 Kor.10:13b “Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai, Ia akan memberikan kepadamu jalan keluar, sehingga kamu dapat menanggungnya.”. Pergumulan hidup harus kita hadapi dengan senantiasa bersyukur dan berdoa. Meskipun jawaban pergumulan itu tidak selalu sesuai dengan harapan kita, janganlah kecewa dan melupakan Tuhan. Sebab, Dia tidak pernah meninggalkan kita. Bersyukur sampai hari ini kita masih kuat menjalani hidup, itu semua karena Tuhan. Percayalah akan penyertaan dan kuasa Tuhan. Ia akan melepaskan kita dari setiap pergumulan asalkan kita setia dan percaya kepada-Nya. AMIN.

BERDOA
▪ Ibadah Minggu
▪ Orang tua yang berhikmat
▪ Anak sekolah

BERNYANYI KJ No. 438: 1. APAPUN JUGA MENIMPAMU
Apapun juga menimpamu, Tuhan menjagamu.
Naungan kasihNya perlindunganmu, Tuhan menjagamu.
Tuhan menjagamu waktu tenang atau tegang
Ia menjagamu, Tuhan menjagamu

DOA PENUTUP
Doa Bapa kami-Amin.

Tinggalkan komentar