Saat Teduh……………
01. Nyanyian KJ. No. 19:1. “Tuhanku Yesus”
Tuhanku Yesus, Raja alam raya, Allah dan manusia
Kau kukasihi, Kau junjunganku, Bahagia aku yang baka
02. Pembacaan Firman
Pagi : 1 Samuel 3:1-9.
Malam : Kisah Para Rasul 9:1-9.
03. Renungan: Yohanes 8:12.
Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: “Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup.”
Kita tidak dapat hidup tanpa terang. Ketika kita tinggal dalam kegelapan, kita akan merasa gelisah, lalu mulai emosional dan kehilangan kendali diri. Jika keadaan ini terus dibiarkan, kita dapat menjadi paranoid dan mengalami halusinasi. Bahkan, di titik yang paling ekstrim, kehilangan keinginan untuk hidup. Ketiadaan cahaya dalam rentang waktu yang panjang, dapat menjadi penyebab hilangnya pengharapan. Dalam Efesus 5: 14 dikatakan: “Bangunlah, hai kamu yang tidur dan bangkitlah dari antara orang mati dan Kristus akan bercahaya atas kamu.” Perkataan ini disampaikan rasul Paulus kepada jemaat di Efesus untuk mengingatkan akan status mereka sebagai anak-anak terang yang seharusnya sudah tidak “bersahabat” lagi dengan kegelapan. Karena bagaimana mungkin terang dapat berbuahkan kebaikan, keadilan, dan kebenaran apabila terang itu masih berkompromi dengan kegelapan. Sebagai anak-anak terang, tugas orang percaya bukanlah sekedar tidak berkompromi saja, melainkan berani “menelanjangi” kegelapan itu sendiri. Dan untuk dapat menelanjangi kegelapan diperlukan kekuatan ilahi untuk terus memancarkan terang kemuliaan Kristus. Dan kekuatan itu diperoleh saat seseorang mau sadar dan “bangun” dari dosa. Tidurnya iman seseorang membuat ia juga dapat terlena dengan mimpi-mimpi kosongnya. Manusia memiliki mimpi besar dalam hidupnya. Namun sayangnya, mimpi-mimpi besar yang lahir dari kedagingan hanya akan membuat manusia cenderung menghalalkan segala cara untuk mencapainya. Sebaliknya, mimpi yang lahir dari kesadaran diri sebagai anak terang akan melahirkan visi dari Tuhan, Amin.
04. Berdoa
05. Bernyanyi BE No.464:1. Huboan ma diringku
Huboan ma diringku Tuhan hibul tu Ho. Ai au do tinobusMu
umbaen tarbaen au ro. Pagalak ma rohangku, di son managam au,
TondiMi ma suru, na boi manggomgom au.
06. Doa Bapa kami – Amin.