MINGGU XX SETELAH TRINITATIS
Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus
Topik: Sehati-Sepikir di dalam Tuhan
(Saroha-sapingkiran dibagasan Tuhan i)
Warna Tutup Altar : Hijau (Na Ratarata)
Warna Pertumbuhan dan Kehidupan
Ev. Efesus 5:22-33
Ep. Kejadian 3:6-13.
SEHATI-SEPIKIR
Apakah yang dimaksudkan sehati sepikir? Bagaimana kita bisa sehati sepikir jika kita memiliki latar belakang hidup yang berbeda dan cara hidup yang berbeda? Sehati sepikir yang dimaksudkan oleh rasul Paulus ini adalah berbicara mengenai kesatuan hati dan kesatuan tujuan dalam mengerjakan perkara-perkara rohani. Jika jemaat Tuhan benar-benar hidup dalam kesatuan ini maka kita dapat berjalan beriringan dalam melayani Tuhan dan pekerjaan-Nya.
Bagaimana jemaat Tuhan dapat hidup dalam damai sejahtera, bila mereka tidak sehati sepikir, misalnya masing-masing mementingkan ego atau diri sendiri? Saling menyalahkan, saling bergosip satu sama lain… Hal itu sangat bertentangan dengan firman Tuhan, sebab di dalam Kristus “…ada nasihat, ada penghiburan kasih, ada persekutuan Roh, ada kasih mesra dan belas kasihan, karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan, dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri; dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.” (Filipi 2:1-4). Pemazmur mengatakan “Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun! Sebab ke sanalah TUHAN memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya.” (Mazmur 133:1, 3b).