PIKULLAH SALIBMU!


Saat Teduh……………

01. Nyanyian KJ. No. 293:1. “Puji Yesus”
Puji Yesus! Pujilah Juru Selamat! Langit, bumi, maklumkan kasihNya
Haleluya, nyanyilah para malaikat. Kuasa hormat b’rilah kepadaNya
Selamanya Yesus Gembala kita, siang-malam kita didukungNya
Puji Dia b’ritakanlah keagunganNya! Puji Dia, mari bernyanyilah!

02. Pembacaan Firman
Pagi : 1 Timotius 4:6-10.
Malam : 2 Korintus 7:12-16.

03. Renungan: Matius 10:38.
Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagiKu

Orang-orang Roma menggunakan salib bukan hanya untuk menyiksa seseorang tetapi juga untuk mempermalukan orang di tempat umum. Bagi orang Yahudi, salib adalah lambang kutukan. Namun salib sebenarnya adalah lambang hubungan antara manusia dengan Allah. Melalui salib manusia diperdamaikan dengan Allah karena setelah manusia jatuh ke dalam dosa manusia telah terpisah dengan Allah. Karena itu memikul salib sama artinya dengan merendahkan diri, rela menanggung beban yang berat namun kita tidak sendirian dan salib bagi kita bukanlah pencobaan atau kesulitan. Memikul salib juga sama artinya dengan siap menerima konsekuensi untuk kehilangan nyawa untuk mengikut Yesus. Ketika salib itu diletakkan dibahu kita untuk dipikul, apakah kita akan tetap setia menjadi murid Yesus?

Dengan memikul salib berarti juga kita menderita dalam peperangan terhadap Iblis dan kuasa-kuasa kegelapan sewaktu ita memajukan Kerajaan Allah (2 Kor 10:4). Bahkan dengan memikul salib mungkin kita juga akan menerima ejekan dan penganiayaan dari dunia (Mark 8:31). Memikul salib berarti mengalami penderitaan karena nama-Nya. Dengan demikian, mengikut Kristus dibutuhkan komitmen yang tinggi, yang tidak bisa dibuat setengah-setengah. Mengikut Yesus berarti bahwa kita turut dalam penderitaan-Nya. Dari zaman ke zaman merupakan fakta bahwa konsekuensi mengikut Yesus sering berbentuk aniaya dari dunia ini. Meski sekarang konsekuensi itu belum tentu harus kita pikul dalam bentuk fisik, tapi banyak bentuk penderitaan memang harus kita alami, Amin.

04. Berdoa

05. Bernyanyi BE. No. 464:1. Huboan ma diringku
Huboan ma diringku Tuhan hibul tu Ho. Ai au do tinobusMu umbaen tarbaen au ro.
Pagalak ma rohangku, di son managam, au TondiMi ma suru, na boi manggomgom au.

06. Doa Bapa kami – Amin.

Iklan

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s