UTUSLAH AKU, YA TUHAN !


Saat Teduh…………

01. Nyanyian KJ. No. 240a:1. “Datanglah ya sumber rahmat”
Datanglah ya sumber rahmat, selaraskan hatiku
Menyanyikan kasih s’lamat yang tak kunjung berhenti
Ajar aku madah indah, gita balai sorgamu
Aku puji gunung kokoh, gunung pengasihanMu.

02. Pembacaan Firman
Pagi : Yesaya 45:22-25.
Malam : 1 Korintus 11:27-34.

03. Renungan: Yohanes 20:21b.
Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu.

Setiap orang percaya diutus Tuhan untuk mewartakan Injil kebangkitan Yesus agar setiap orang beroleh keselamatan dalam Kristus Yesus. Pewartaan itu kini tidak harus menjadi seorang missionaris, pendeta, penerima tahbisan dari Gereja maupun bukan tahbisan; pewartaan itu dapat kita lakukan melalui hidup kita yang benar di hadapan Tuhan, melalui talenta yang diberikan Tuhan dengan mengembangkannya untuk menolong orang lain dan hidup tetap setia di dalam Tuhan. Artinya, tidak ada alasan buat kita untuk tidak mau mewartakan Injil selalu ada jalan dan kesempatan diberikan kepada kita. Dan sukacitanya lagi adalah kita diutus Tuhan dengan memberikan Roh-Nya sendiri, yaitu Roh Kudus, untuk melakukan pewartaan itu. Roh Kudus itu akan memimpin kita untuk melakukan apa yang menjadi rencana dan kehendak Tuhan Allah. Roh Kudus itu akan menguatkan kita di tengah berbagai kelemahan dan keterbatasan kita termasuk berbagai tantangan dan rintangan yang boleh hadir. Roh Kudus itu menghibur dan memberikan sukacita kepada kita dan semua orang yang percaya kepada-Nya.

Saudara, Tuhan Allah dulu mengutus Yesus Kristus untuk melaksanakan apa yang telah dijanjikan Tuhan dengan setia, meski harus melewati berbagai penderitaan. Dia tidak takluk kepada penderitaan, justru pengutusan itu lebih utama, dominan, dan menang daripada penderitaan itu sendiri. Dia mengakhiri semua pengutusan itu dengan sempurna. Kini kita diutus oleh Yesus Kristus untuk mewartakan Injil keselamatan itu. Bisa saja ada ketakutan, kekhawatiran dan keragu-raguan menghampiri kita untuk mengerjakan pengutusan itu. Apa yang telah dilakukan oleh Yesus dan bagaimana Dia melakukannya hingga selesai, cukup buat kita untuk antusias melakukan pengutusan itu. Amin

04. Berdoa.

05. Bernyanyi BE. No. 118:1-2. Paian ma di hami
Paian ma di hami, o Jesus, asiMi, asa tung unang hami diansi musu i.
Paian Tuhannami, HataM di hami be, Asa martua hami, nuaeng nang sogot pe.

06. Doa Bapa kami – Amin.

Iklan

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s