Saat Teduh……………
Nyanyian KJ. No. 249:1. “Serikat Persaudaraan”
Serikat persaudaraan, berdirilah teguh!
Sempurnakan persatuan di dalam Tuhanmu
Bersama-sama majulah di kuatkan iman
Berdamai, bersejahtera, dengan pengasihan
Pembacaan Firman
Pagi : Wahyu 3:19-22.
Malam : Lukas 13:6-9.
Renungan: Mazmur 141:3.
Awasilah mulutku, ya Tuhan, berjagalah pada pintu bibirku!
Pengharapan pemazmur ini tidak berlebihan dikala banyaknya godaan dan tantangan. Maka pemazmur mengharapkan kuasa Tuhan agar mampu menjadikan mulutnya sebagai alat menggambarkan Firman dan perkataannya yang dikeluarkan menjadi perkataan berkat dan dapat membangun sesama. Titah ke sembilan dari kesepuluh mengatakan: Jangan engkau berdusta. Setiap orang diminta berkata benar. Tidak bersaksi palsu dan memfitnah. Perkataan yang dikeluarkan adalah perkataan yang berasal dari hati (Luk. 6:45). Maka dari perkataan yang keluar dari mulut dapat menggambarkan situasi hati dan kondisi yang terjadi dalam kehidupan seseorang. Kitab Yakobus 3:5 mengatakan; lidah, walaupun suatu anggota kecil dari tubuh, namun dapat memegahkan perkara-perkara yang besar. Lihatlah, betapa kecilnya api, ia dapat membakar hutan yang besar. Satu kata yang menyakiti hati apalagi yang tidak membangun dapat menimbulkan kerusakan yang besar. Maka sudah seharusnya yang keluar dari mulut kita bukanlagi kata cacian, makian atau kata kata yang membuat sakit hati namun lebih kepada perkataan yang membangun, menguatkan dan penuh dengan tanggungjawab. Amin.
Berdoa
Bernyanyi BE. No. 221:1-2. Saleleng Jesuski
Saleleng Jesuski na mandongani au.
Maporus holso-holsongki, sai di Ibana au.
Parmahan Jesuski, birubiruNa au
Ditogutogu tondingki, ndang be marmara au.
Doa Bapa kami – Amin.