Pada poin keempat dalam Liturgi HKBP adalah Pembacaan Epistel. Pada walnya, nas yang diambil adalah dari surat-surat apostolik. Tetapi dikemudian hari, nas yang lain juga dapat masuk untuk dibacakan dalam Epistel. Tetapi satu hal yang pasti bahwa Epistel dalam Liturgi HKBP adalah sebuah petunjuk baru yang akan menyemangati serta menjiwai seluruh kehidupan jemaat. Dalam perkembangan saat ini ada tradisi yang membuat Epistel menjadi responsorial. Namun hal ini dirasa kurang tepat, sebab surat tidaklah mungkin dituliskan lebih dari satu. Namun sejauh jemaat mengetahui makna liturgi yang sebenarnya dalam epistle, maka tidak salah hal ini untuk dilakukan.
Dalam Epistel ada tiga hal yang perlu untuk diketahui, yaitu: 1. Pembacaan Epistel itu sendiri; 2. Ucapan berbahagia. Ucapan ini tidaklah tertulis dalam Alkitab, hanya saja jiwanya memang di ambil dari Alkitab. Ucapan berbahagia Yesus Kristus dalam khotbah di bukit, nampaknya bukanlah referensi yang dipakai untuk kalimat penutup Epistel ini, tetapi Mazmur 1 mungkin lebih tepat. Mazmur 1:1-2 berkata: “Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat Tuhan, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam”; 3. Respon jemaat mengenai Epistel sebagai petunjuk hidup baru dalam kehidupan beriman.