Panggilan Beribadah
Kita hidup oleh belas kasihan Tuhan, karena itu marilah kita beribadah dan memuji namaNya setiap hari. Amin.
BERNYANYI, BE. 565:1, Las rohangku lao mamuji
Las rohangku lao mamuji Debata Parholong i,
Songon bunga na mangerbang di na binsar ari i.
Arsak, dosa, haporsuhon mago dibaen asiMi.
Las ni roha na manongtong lehon di au Tuhanki.
PEMBACAAN FIRMAN
Efesus 5:8-14 (Pagi)
Hosea 14:5-10 (Malam)
RENUNGAN
Mazmur 31 : 8 – Aku akan bersorak-sorak dan bersukacita karena kasih setia-Mu, sebab Engkau telah menilik sengsaraku, telah memperhatikan kesesakan jiwaku.
INDAHNYA MENGUCAP SYUKUR
Daud adalah seorang Raja yang perkasa, monumental dan sampai sekarang bangsa Israel sangat mengelu-elukan kemasyuran karya dan namanya yang besar.
Melalui nas hari ini, kita dikejutkan bahwa ternyata Raja Daud mengalami sengsara dan kesesakan jiwa. Seorang yang sangat dikasihi Tuhan sejak masa mudanya ternyata sama seperti kita juga dapat dan mengalami masalah, kesusahan dan penderitaan. Bahkan sengsara dan kesesakan jiwa yang amat sangat. Sepanjang hidup Daud, Alkitab menyaksikan peristiwa demi peristiwa, suka dan duka dia alami secara bergantian. Namun tidak sekalipun Daud menjalani hidupnya tanpa melibatkan Tuhan. Di dalam kelemahan dan kesalahan, Daud juga berbuat dosa yang membuatnya terhempas dalam penderitaan dan kesusahan. Namun Daud selalu dapat bangkit dan memohon pengampunan Tuhan. Dan, Tuhan Yang Maha Pengasih selalu menunjukkan kemurahan-Nya, menolong dan memberkatinya. Sehingga Daud sangat menekankan kata “Kasih Setia-Mu” dalam setiap doa, pujian dan penyembahan-Nya kepada Tuhan.
Melalui perjalanan dan kesaksian hidupnya Daud sungguh merasakan Kasih Setia Tuhan, bagaimana dengan kita? Kesusahan dan kesulitan yang kita alami sekarang ini mestinya tidaklah sebanding dengan “sengsara dan kesesakan jiwa” Daud ini. Ukuran kesusahan, kesulitan, sengsara dan kesesakan memang bersifat subjektif dan setiap orang pasti akan mengalaminya. Namun, sebagai umat Tuhan ada hal yang harus kita catat dari kesaksian ini. Bahwa Daud dapat menikmati indahnya mengucap syukur ini adalah karena Daud memiliki hubungan yang intim dengan Tuhan. Apapun sengsara dan kesesakan jiwamu, mari bangkit dan selalu siapkanlah nyayian baru: “Elu-elukan lah Allah yang maha tinggi dan dahsyat”.
Berdoa
BERNYANYI, KJ-370 : 2, Ku mau berjalan
Ku mau berjalan dengan Jurus’lamatku. Di lembah gelap, di badai yang menderu. Aku takkan takut di bahaya apapun. Bila ‘ku dibimbing tangan Tuhanku.
Ikut, ikut, ikut Tuhan Yesus; kutetap mendengar dan mengikut-Nya. Ikut, ikut, ikut Tuhan Yesus; Ya kemana juga ‘ku mengikut-Nya.
Doa Bapa Kami
BERNYANYI,
BE-826 : 2, Gohi au Tuhan
Gohi au Tuhan marhite HataMi, Gohi au Tuhan marhite HataMi
Na mauas do tondingku, O Tuhan di HataMi. Gohi au Tuhan marhite HataMi
