MINGGU QUASIMODOGENITI
Songon Posoposo na imbaru tubu
Topik: Mauas do tondingku tu Debata
(Jiwaku haus kepada Allah)
Warna Tutup Altar : Na Bontar (Putih)
Warna simbol: Kasih
Ev. Mazmur 42:1-6
Ep. 1 Petrus 2:1-5
TABUT PERJANJIAN
Tabut perjanjian adalah peti suci yang dibuat oleh orang Israel zaman dulu sesuai perintah Allah. Allah sendirilah yang merancang Tabut itu. Tabut ini berisi ”Kesaksian”, yaitu Sepuluh Perintah yang ditulis pada dua lempengan batu (Kel. 25:8-10, 16; 31:18). Bentuk dan rancangan. Tabut panjangnya 2,5 hasta, lebarnya 1,5 hasta, dan tingginya 1,5 hasta (111 x 67 x 67 sentimeter). Tabut ini terbuat dari kayu akasia. Bagian dalam dan luarnya dilapisi emas. Di sekeliling bagian atasnya terdapat bingkai yang cantik. Pada penutup Tabut, terdapat dua kerub emas di kedua ujungnya. Penutup itu terbuat dari emas. Kedua kerub itu saling berhadapan dan sedang membungkuk dengan muka menghadap penutup itu. Sayap-sayap mereka terbentang ke atas, menaungi penutup itu. Tabut ini memiliki empat gelang emas di atas keempat kakinya. Kayu akasia berlapis emas dimasukkan ke gelang-gelang itu dan dipakai untuk mengangkat Tabut itu.—Keluaran 25:10-21; 37:6-9.
Tempat. Tabut perjanjian awalnya disimpan di ruang Mahakudus di tabernakel. Tabernakel adalah kemah untuk ibadah yang dapat dipindah-pindahkan, yang dibuat bersamaan dengan tabut perjanjian. Ruang Mahakudus dibatasi dengan suatu tirai agar tidak terlihat oleh para imam dan orang-orang. (Kel 40:3, 21) Hanya imam besar yang bisa masuk ke ruangan ini. Dia melakukannya hanya pada Hari Pendamaian setiap tahun. Pada saat itulah dia melihat tabut perjanjian. (Imamat 16:2; Ibrani 9:7) Belakangan, Tabut dipindahkan ke ruang Mahakudus di bait Salomo (1 Raja 6:14, 19).