SEJARAH PASKAH


PASKAH KEDUA
(Perayaan Kebangkitan Tuhan Yesus)

Topik: Hehe laho Pahehehon
(Bangkit dan Membangkitkan)

Warna Tutup Altar : Na bontar (Putih)
Warna Kasih

Ev. 1 Korintus 15:20-28
Ep. 1 Petrus 1:3-12

SEJARAH PASKAH

Paskah, atau Easter, adalah saat untuk memperingati kematian, khususnya kebangkitan Kristus. Di Inggris orang hampir-hampir tidak akan lupa hari libur ini. Setiap tahun, sedikitnya sebulan sebelum Paskah, toko-toko dan pasar swalayan mengingatkan konsumen dengan memajang berbagai jenis coklat telur dan kelinci, kartu ucapan, dan banyak lagi barang Paskah lainnya. Kata “Paskah” berhubungan dengan dewi musim semi bangsa-bangsa Jermanik (Anglo-Saxon), yang dikenal juga dengan sebutan Eostre, Ostara, atau Eastre. Bangsa Jerman di Eropa Utara mengadakan perayaan tahunan bagi dewi musim semi ini sebagai rasa syukur atas pembaruan hidup setelah musim dingin. Sejarah juga menceritakan ketika para penginjil mula-mula mulai mengabarkan injil di Eropa Utara, mereka membiarkan orang-orang Jermanik untuk mempertahankan praktik penyembahan berhala mereka demi menghindari penolakan atas pengajaran Kristen, dan untuk memudahkan mereka menjadi Kristen4. Para penginjil berhasil memenangkan mereka (menjadi Kristen), dan pada abad ke-8, Orang-orang Jermanik yang telah menjadi Kristen mulai memperingati kebangkitan Kristus dengan perayaan yang mereka sebut Eastra, yang kemudian diubah namanya menjadi Easter (Paskah). Perubahan ini termasuk mengganti Sabat Sabtu menjadi kebaktian hari pertama minggu (Hari Minggu) sebagai perayaan Kebangkitan Kristus secara mingguan, yang juga dikenal dengan “Hari Tuhan”.

Iklan

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s