Saat Teduh……………
01. Nyanyian KJ. No. 388:1. “S’lamat di tangan Yesus”
S’lamat di tangan Yesus, aman pelukanNya.
Dalam teduh kasihNya, aku bahagia.
Lagu merdu malaikat olehku terdengar
Dari neg’ri mulia, damai sejahtera, S’lamat di tangan Yesus,
aman pelukanNya. Dalam teduh kasihNya, aku bahagia.
02. Pembacaan Firman
Pagi : Matius 12:33-37.
Malam : Yeremia 26:1-15.
03. Renungan: 2 Korintus 7:4b.
Dalam segala penderitaan kami, aku sangat terhibur dan sukacitaku berlimpah-limpah.
Mampukah kita menghayati penderitaan sebagai peristiwa sukacita? Bagi manusia zaman sekarang hampir bisa dipastikan hal ini adalah sesuatu yang mustahil. Tetapi bagi orang kristen memaknai penderitaan sebagai sukacita, bukanlah hal yang mustahil. Hanya ada satu syarat yang harus kita penuhi yaitu memiliki pemahaman yang benar dan utuh tentang firman Tuhan. Pemahaman yang benar dan utuh terhadap firman Tuhan memberikan kekuatan dalam menjalani penderitaan penuh rasa sukacita. Oleh karena itu kita perlu mengembangkan minat membaca firman Tuhan. Dengan merenungkan firman Tuhan, kita mengetahui bahwa penderitaan Paulus benar-benar pengalaman nyata sebagaimana pengalaman sukacitanya. Ia sungguh-sungguh bersukacita karena penderitaan yang dialaminya. Mengapa Paulus tetap bersukacita meski berada di tengah-tengah penderitaan? Paulus bersukacita karena ia boleh menderita untuk jemaat Kristen. Paulus juga bersukacita karena boleh menderita untuk meneruskan penderitaan Kristus. Memang penderitaan Kristus sudah sempurna tetapi Paulus memberi penekanan dan pemaknaan terhadap penderitaannya sebagai penerusan penderitaan Yesus dalam membangun gerejaNya. Artinya dia telah memikul salib yang dulu pernah dipikul Kristus. Sudah selayaknya kita bersukacita apabila mengalami penderitaan demi kemuliaan Tuhan kita. Amin.
04. Berdoa
05. Bernyanyi BE. No. 118:1-2. Paian ma di hami
Paian ma di hami, o Jesus, asiMi, asa tung unang hami diansi musu i.
Paian Tuhannami, HataM di hami be, Asa martua hami, nuaeng nang sogot pe.
06. Doa Bapa kami – Amin.