Tuhan memberikan sukacita yang besar kepada umat pilihan-Nya. Sukacita merupakan bagian dari Buah Roh. Banyak yang berhubungan dengan Sukacita, dan salah satunya adalah: Sukacita Abadi. Dalam Firman Tuhan, Allah berjanji untuk memulihkan umat-Nya, setelah masa pembuangan mereka di Babilon. Ia memang membawa mereka kembali ke Yerusalem pada tahun 537 SM, dan mereka sangat bersukacita ketika fondasi bait diletakkan (Yes 35:10; 51:11; 65:17-19; Ezr 3:10-13). Namun, nubuat Yesaya (65:17) mengalami penggenapan yang lebih besar ketika ”langit baru dan bumi baru” terbentuk; dalam penyelenggaraan itu seluruh umat manusia akan memperoleh sukacita untuk selamanya di bawah ”Yerusalem Baru” (Why. 21:1-3). Sukacita tidak dapat dinikmati dengan langgeng dan sepenuhnya karena adanya kondisi-kondisi dewasa ini, kefasikan, penyakit, dan kematian. Akan tetapi, selaras dengan peraturan Alkitab, ”Raja yang berhikmat menyerakkan orang-orang fasik,” Yesus Kristus sebagai Raja akan melenyapkan semua musuh Allah dan musuh keadilbenaran (Ams 20:26; 1Kor 15:25, 26). Dengan demikian, semua hal yang menghalangi terwujudnya sukacita yang lengkap akan disingkirkan, karena bahkan ”kematian tidak akan ada lagi, juga tidak akan ada lagi perkabungan atau jeritan atau rasa sakit” (Why 21:4) Kesedihan atas orang-orang yang telah meninggal akan lenyap sama sekali, karena disingkirkan melalui kebangkitan orang mati. Dewasa ini pun, pengetahuan tersebut menghibur orang-orang Kristen yang, karena hal itu, ”tidak berdukacita seperti orang-orang lain yang tidak mempunyai harapan” (1Tes 4:13, 14; Yoh 5:28, 29).
Sukacita
Tinggalkan Balasan