Berbagi dengan sesama


Roma 12:15
Bersukacitalah dengan orang yang bersukacita, dan menangislah dengan orang yang menangis.

PANGGILAN BERIBADAH:
Kita hidup oleh belas kasihan Tuhan, karena itu marilah kita beribadah dan memuji namaNya setiap hari. Amin.

BERNYANYI BE. 417:3 Rade Situtu Haluaon
PangkophopNa i parangehon, pasangap Tuhanmu antong. Ibana buas mangalehon
tu ho hasonangan tongtong. Sandok sian holso malua, nang sian biarmu sude
Sonang na ma ho na martua, mangkirim tongtong surgo i.

PEMBACAAN FIRMAN : Daniel 3:1-18

BERBAGI DENGAN SESAMA

Terlalu sering kita terperangkap dalam diri kita sendiri, milik kita, pencapaian, untung dan rugi dan kita merasa sukar untuk “bersukacita dengan orang yang bersukacita” dan menangis dengan orang yang menangis.” Kasih tidaklah pernah menjauh dari sukacita atau kesusahan orang lain. Jika kita mengasihi orang lain, maka kita akan bersukacita dengan mereka. Jika kita diundang hadirlah.

Jika saudara seiman kita mengadakan syukuran dan diundang, maka hadrilah dalam sukacitanya itu. Inilah yang dinamakan bersukacita dengan orang yang bersukacita. Namun kasih bukan hanya berhenti sampai di situ. Jika ada saudara kita yang berdukacita, kita menunjukkan rasa empati dan simpati kita. Jika dalam kesusahan, tengoklah dia, jika mengalami perkabungan, hadrilah dalam dukacitanya. Kasih itu mengindentifikansikan dirinya dengan mereka, menyanyi bersama mereka dan menderita bersama mereka. Orang beriman yang hidup dalam kasih Kristus, tidak akan melihat siapa yang di kasihinya atau menghitung-hitung kasih yang dilakukannya.

Melakukan belas kasih kepada sesama terlebih kepada orang yang hina bukanlah masalah ada atau tidaknya sesuatu padanya untuk diberi, namun lebih kepada niat dan keinginan untuk bertindak dan melakukan kasih. Sebab ada yang kaya mau berbagi namun ada juga yang tidak, demikian juga halnya orang yang berkekurangan bahwa ada orang dalam keterbatasannya namun kasihnya tidak terbatas kepada orang lain. Ayat hari ini membicarakan satu lagi cara kasih sejati itu menyatakan dirinya. Berempati dengan orang lain menuntut kita mengorbankan waktu dan emosi kita, tetapi itu memantulkan cara Allah berhubungan dengan masing-masing kita. Allah itu bukannya “Orang lain” yang jauh. malahan, ia turut serta dalam sukacita dan kesedihan kita. dengan demikian, Ia menunjukkan kepada kita bahwa kita ini penting – bahwa kita diperhitungkan.

BERDOA

BERNYANYI KJ. 424:2 YESUS MENGINGINKAN DAKU
Yesus menginginkan daku menolong orang lain, manis dan sopan selalu, ketika ‘ku bermain
Bersinar, bersinar; itulah kehendak Yesus; bersinar, bersinar, aku bersinar terus.

DOA BAPA KAMI
Menyanyikan BE. 36:1 Pasupasu Hami
Pasupasu hami O Debatanami, sai sondanghon bohiMi tu na pungu on sude.

Tinggalkan komentar