oculi mei semper ad Dominum


Seruan Passion Kedua:
“oculi mei semper ad Dominum”

Kita masih dalam Minggu-minggu Penderitaan atau biasa disebut dengan Minggu Passion. Pada Minggu ini kita diajak kembali untuk mengenang bagaimana pengorbanan Kristus untuk menebus dosa manusia.
Pada minggu Okuli ini, kita diingatkan sebuah peristiwa penting dalam perjalanan penderitaan Yesus Kristus. Ketika waktunya hamper tiba, Yesus menyuruh murid-muridNya untuk mempersiapkan tempat bagi perjamuan makan mereka yang terakhir. Namun sebelum mereka mengadakan perjamuan makan, Yesus dihadapan para muridNya mengambil ember dan kain, ia membasuh kaki para murid. Pembasuhan yang dilakukan Yesus kepada murid-muridNya adalah bentuk keteladanan yang diberikan Yesus bagi mereka. Seorang pemimpin yang justru hidup dalam kerendahan. Pada akhirnya Yesus mengajak mereka untuk berbuat hal sama kepada sesama manusia.

Okuli memiliki arti “Mata”. Artinya adalah sebuah penglihatan. Banyak kalimat-kalimat motifator yang menggunakan mata, misalkan “mata adalah jendela hati”, atau “apa yang kamu lihat, itu yang memenuhi hatimu” dan lain sebagainya. Ketika mata melihat satu hal yang baik (yang perlu untuk dicontoh) maka kehidupan manusia tersebut akan berubah dari yang tidak baik menjadi baik. Sikap manusia tercipta dari apa yang dilihatnya. Ketika mata tertuju kepada Allah, maka baiklah sikapnya, tetapi jika mata dipergunakan untuk melihat hal yang tidak baik, maka jauhlah hidupnya dari kebaikan.

Tinggalkan komentar